KASUS COVID-19 MULAI TURUN, BOR NASIONAL 38 PERSEN

Swab Massal untuk Putus Mata Rantai

Riau | Rabu, 23 Februari 2022 - 11:24 WIB

Swab Massal untuk Putus Mata Rantai
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal bersama Forkopimda Riau melihat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Vaksin Center RS Bhayangkara Polda Riau, Pekanbaru, Selasa (22/2/2022). (SOLEH SAPUTRA/ MHD AKHWAN/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ratusan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau positif Covid-19. Per Selasa (22/2) total sudah 288 orang yang positif terinveksi virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina tersebut.

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto mengatakan, dengan banyaknya ASN yang positif Covid-19, pihaknya secara rutin melakukan swab massal untuk memutus rantai penyebaran. Salah satunya di Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau, dilakukan swab massal, Selasa (22/2).


"Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, kami lakukan swab antigen kepada ASN yang belum vaksin lengkap. Karena hingga saat ini sudah 228 ASN yang positif Covid-19, dan dari pelaksanaan swab massal di PUPR, ada 63 orang yang positif," katanya.

Di tengah kasus Covid-19 yang saat ini terus meningkat di Riau, pihaknya terus bergerak cepat melakukan langkah antisipasi. Selain melakukan swab, pihaknya juga kembali mengaktifkan satgas Covid-19 di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).

"Kalau kita biarkan bisa lumpuh Dinas PUPR-PKPP ini karena banyak pegawai yang positif Covid-19," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sekdaprov juga mengatakan, bahwa pihaknya akan memberi sanksi bagi ASN di lingkungan Pemprov Riau yang tidak melakukan vaksin lengkap, yakni  dosis pertama, dua dan tiga (booster).

Sanksi yang diberikan berupa penundaan Tambahan Tunjangan Pegawai (TPP) atau Singel Salary. Langkah tersebut sebagai upaya pemerintah dalam mendukung percepatan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Riau.

"Saya dapat laporan dari BKD, bahwa pegawai PUPR Riau ini ada 500 orang lebih yang belum vaksin lengkap. Ini bukan angka yang sedikit. Kalau ini kita biarkan, bisa menyebar ke mana karena Omicron ini penularan sangat cepat," katanya.

Karena itu, pihaknya meminta seluruh pegawai Dinas PUPR-PKPP Riau yang belum divaksin lengkap akan dilakukan vaksin pada Kamis depan.

"Nanti hari Kamis kita harapkan pegawai yang belum vaksin lengkap harus divaksin semua. Kalau yang tidak mau divaksin ada sanksinya berupa penundaan TPP, sampai dia vaksin. Kalau tidak bisa divaksin harus bisa menunjukkan surat dari dokter bahwa dia ada masalah atau penyakit," sebutnya.

Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Riau Ikhwan Ridwan mengatakan, saat ini sudah cukup banyak ASN di lingkungan Pemprov Riau yang positif Covid-19. Namun rata-rata para ASN tersebut tidak bergejala.

"Sudah banyak ASN yang positif, hampir setiap OPD ada. Tapi mereka saat ini hanya menjalani isolasi mandiri karena tidak bergejala," katanya.

Sementara itu, pasien positif Covid-19 di Riau per Selasa (22/2) bertambah 663 orang. Plt Kepala Dinas Kesehatan Riau, Masrul Kasmy mengatakan, dengan penambahan itu total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 136.266 orang.

"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 326 orang, sehingga total 126.410 orang yang sembuh," katanya.

Untuk kabar dukanya, terdapat tujuh pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 4.156 orang. Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang menjalani perawatan di rumah sakit 171 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 5.529 orang.

"Sehingga saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Riau baik yang masih menjalani perawatan di rumah atau isolasi mandiri sebanyak 5.700 orang," ujarnya.

Dua Siswa di Dumai Positif Covid-19
Dua siswa dari dua sekolah di Kota Dumai terkonfirmasi Covid-19. Dua siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19, masing-masing berasal dari SMP Santo dan SDN 11 Mekarsari, Kota Dumai.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Dumai dr Syaipul didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Dumai, Sintia Riza, dan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Dumai, Nurbaiti, Senin (21/2).

Dijelaskannya, dua siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19, masing-masing berasal dari SMP Santo dan SDN 11 Mekarsari, Kota Dumai. Saat ini sekolah tersebut dalam pemantauan tim satgas Covid-19 Kota Dumai.

"Sebagai antisipasi terjadinya kasus lebih besar kita menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) khusus di lokal tempat siswa tersebut berada. Kegiatan PTM di kelas lainnya berjalan normal," kata Syaipul.

Dianjutkannya, Pemerintah Kota Dumai melalui Satgas Covid-19 langsung melakukan pelacakan kontak .

"Alhamdulillah hasil tracing, menunjukkan positivity rate di bawah 5 persen," ungkap Syaipul.

Diterangkan Syaipul, sesuai ketentuan yang berlaku, jika hasil positivity rate di bawah 5 persen, yang diliburkan hanya satu kelas dimana siswa yang positif itu berada dan diliburkan selama 5x24 jam. Namun jika positivity rate di atas 5  persen, PTM di sekolah tersebut akan diliburkan selama 14 hari.

Syaipul mengaku belum dapat memberikan keterangan secara rinci terkait kasus tersebut, sehingga belum dapat menjelaskan secara detail asal mula ditemukannya klaster pendidikan tersebut dan bagaimana kondisi siswa yang terpapar Covid-19.

"Nanti kami follow-up lagi informasinya. Yang pasti, kami telah melakukan langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya penyebaran lebih luas. Mulai dari perawatan terhadap siswa yang terpapar Covid-19, melakukan tracing, serta meliburkan siswa yang berada di satu kelas bersama siswa terpapar Covid-19," tutup Syaipul.

Kasus Mulai Turun, BOR Nasional 38 Persen
Perkembangan sebaran Covid-19 di Tanah Air menunjukkan penurunan dalam beberapa hari terakhir. Puncak tertinggi kasus harian sejauh ini berada pada tanggal 16 Februari lalu dengan pertambahan kasus 64.718 kasus baru.

Kasus kemudian mengalami penurunan selama 4 hari berturut-turut mulai dari 63.956 kasus, turun menjadi 59.635 kasus, kemudian 59.384 kasus, dan kemudian turun drastis pada senin (21/2) menjadi 34.418. Pemerintah mengimbau masyarakat agar terus waspada.

"Melihat tren kasus harian dalam beberapa hari belakangan ini, dapat dikatakan terjadi penurunan secara stabil," ujar Menkominfo Johnny G. Plate.

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook