RANGSANG PESISIR KEPULAUAN MERANTI

Kebun Sagu di Desa Bungur Terbakar, Ini Pesan Bupati soal Karhutla

Riau | Kamis, 20 Januari 2022 - 23:03 WIB

Kebun Sagu di Desa Bungur Terbakar, Ini Pesan Bupati soal Karhutla
Proses penanggulangan titik api oleh tim di lapangan di Hulu Sungai Tebang Desa Bungur, Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (20/1/2022) pagi. (BPBD MERANTI UNTUK RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda di Hulu Sungai Tebang Desa Bungur, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, telah padam. Titik api yang terdeteksi pada Rabu (19/1/2022) kemarin tersebut, dipastikan padam pasca ground check, atau pengecekan lapangan rampung dilakukan, Kamis (20/1/2022) pagi.

Demikian disampaikan oleh Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti Rizki Hidayat kepada Riau Pos, Kamis (20/1/2022) sore.


Untuk itu seluruh personel yang terdiri dari berbagai unsur telah kembali meninggalkan titik lokasi kebakaran yang telah melenyapkan satu hektar kebun sagu milik warga setempat. 

"Padam tadi pagi setelah pengecekan lapangan dilakukan. Saat ini seluruh personel telah kembali meninggalkan lokasi," ungkapnya. 

Cerita dia, penanggulangan tidak terdapat kendala. Persisnya sore kemarin api dapat ditangani hingga memasuki upaya pendinginan. Namun titik panas benar-benar hilang setelah hujan melanda setelah memasuki malam hari dengan intensitas yang cukup tinggi. 

"Kemarin sore sudah titik api sudah tidak ada. Bahkan telah pendinginan. Hotspot hilang setelah dibantai hujan pada malamnya," ungkap Rizki. 

Kejadian itu juga sempat membuat Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H Muhammad Adil SH, sangsi. Karena sebelum melanda di Desa Bungur, titik api sempat muncul di Desa Bokor Pulau Rangsang. Bahkan, jika api tak kunjung hingga Kamis (20/1/2022) ini, Adil mengaku berencana turun ke lokasi. 

"Ya saya dengar sudah padam. Kalau hari ini tidak padam, saya sudah bilang kalaksa akan kembali turun hari ini. Tapi Alhamdulillah padam akhirnya," beber Adil. 

Untuk mengantisipasi bencana tersebut dikatakannya telah memerintahkan seluruh camat dan kepala desa bersiaga memantau kondisi di wilayahnya masing-masing.

"Jika terjadi kebakaran segera koordinasikan dan langsung turun memadamkan," ujarnya. 

Sebagai ujung tombak pemerintah, mereka wajib menjadi garda terdepan bersama masyarakat untuk menjaga, mencegah segenap potensi yang bisa menjadi penyebab kebakaran.

"Penanggulangan ataupun pengurangan risiko bencana ini merupakan tanggungjawab semua pihak, untuk itu perlu sinergitas," harapnya.

Adapun sinergitas yang dimaksud, tambah bupati, mulai dari unsur pemerintah daerah bersama-sama TNI, Polri dan masyarakat, serta perusahaan yang beroperasi di Kepulauan Meranti.

"Kita ingatkan perusahaan-perusahaan yang ada di Meranti untuk menjaga betul wilayah operasional atau konsesinya. Saya tidak mau ada kebakaran," tegasnya. 

Lebih luas, dia juga meminta seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga daerahnya dari bencana Karlahut. Diantaranya dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan atau malah sengaja membuka lahan dengan cara membakar. 

"Ingat, selalu ada sanksi bagi yang melanggar. Tentunya kita tidak mau warga kita tersangkut masalah hukum hanya karena kelalaian ini," ujar Bupati Adil.

Diketahui Sejak awal 2022 hingga kini selain Desa Bokor dan Bungur, api sempat melahap lahan di Desa Sonde, Tanjung Kedabu dan Desa Gayung Kiri. Namun untuk luasan secara pasti masih dikalkulasi oleh jajaran BPBD Kabupaten Kepulauan Meranti.

Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook