TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Mendadak Kabupaten Kuansing dihebohkan dengan kabar yang menyebutkan kalau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pejabat tinggi di Kuansing, Senin (18/10/2021).
Kabar itu beredar dengan cepat sekitar pukul 21.00 WIB dari grup WA dan mulut ke mulut. Bahkan dikabarkan tim KPK melakukan pemeriksaan di gedung serbaguna di Mapolres Kuansing.
RiauPos.co yang mendapat kabar itu, langsung meluncur ke Mapolres Kuansing di kawasan Kebun Nenas, Jalan Lintas Teluk Kuantan-Pekanbaru. Mapolres Kuansing terlihat sepi. Tak ada satu orang pun tim media yang datang ke Polres. RiauPos.co mencoba melihat ke lobi dan parkiran Mapolres,juga terlihat sepi.
Kemudian melihat ke gedung serbaguna Polres yang berada di sisi sebelah kiri Mapolres. Kondisinya terlihat sepi. Lampu luar gedung mati. Lampu hanya hidup temaram di lantai bawah gedung.
Di lantai bawah gedung ada empat orang laki-laki yang terpisah ruangan. Sayang wajah empat orang ini tidak terlihat jelas. Di ruang sebelah kiri, ada laki-laki berbaju kaos hitam sambil memainkan laptop. Sementara satunya menghadapkan mukanya ke meja seperti kelelahan.
Di ruangan bagian kanan, ada laki-laki berbadan agak gemuk memakai batik lengan pendek warna cokwlat muda duduk di sofa dengan posisi setengah tidur. Sementara laki-laki satunya lagi duduk di semua meja bagian depan.
Meski tidak terlihat dengan jelas, karena lampu yang temaram dan tertutup kain gorden yang tipis, RiauPos.co melihat di antara mereka tidak ada pejabat tinggi Pemkab Kuansing.
Kapolres Kuansing AKBP Rendra Oktha Dinata SIK MSI yang dikonfirmasi RiauPos.co soal kabar itu malah balik bertanya darimana kabar itu didapat. Berulang kali perwira menengah itu balik menanyakan kabar itu ke RiauPos.co. Termasuk ketika di tanya kalau tim KPK sempat menggunakan gedung itu untuk pemeriksaan tersangka.
"Darimana dapat kabarnya Mas. Nggak ada itu," kata Kapolres Kuansing AKBP Rendra Oktha Dinata.
Ketika sudah berulang kali RiauPos.co memberondong pertanyaan, Kapolres hanya menjawab kalau itu bukan kapasitas dirinya menjawab.
"Itu bukan kapasitas saya menjawab dan menjelaskannya. Itu aja ya Mas," kata Rendra.
Jawaban itu terang membuat RiauPos.co kembali bertanya, kalau jawaban itu bermakna benar ada penggunaan ruangan oleh tim KPK yang melakukan OTT terhadap pejabat Kuansing, tapi Rendra kembali menjawab kalau itu bukan kapasitasnya sambil mohon izin mengakhiri pembicaraannya.
Di halaman Mapolres Kuansing juga sepi. Tidak ada kolega dari pejabat tinggi Kuansing yang datang.
Perihal kabar dimaksud, Gedung Merah Putih belum merespon. Pihak lembaga antirasuah di Jakarta dikonfirmasi terkait informasi tersebut masih bungkam.
Beberapa kali dilakukan upaya konfirmasi kepada Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri melalui pesan WhatsApp pada pukul 21.58 WIB, pesan tersebut terkirim dengan tanda centang dua, namun belum direspon.
Selain melalui pesan, tidak berselang lama, RiauPos.co juga memcoba menghubungi melalui telepon seluler, namun hasilnya sama, tidak digubris.
Kemudian juga dilakukan konfirmasi langsung kepada Ketua KPK Firli Bahuri dan Direktur Penindakan KPK Karyoto, namun juga tidak ada keterangan apa pun. Padahal pesan tersebut terkirim dan sudah dibaca.
Di sisi lain, terkait informasi adanya operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Kuansing, Wakil Bupati Suhardiman Amby saat dikonfirmasi RiauPos.co mengaku tidak mengetahui informasi dimaksud. Sebab, dirinya sama sekali tidak memegang telepon seluler sejak Maghrib karena mengikuti kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Belum dapat informasi. Saya baru selesai mengikuti kegiatan Maulid Nabi,” ujar Suhardiman.(dac/yus/nda)
Laporan: Tim Riaupos.co
Editor: Eka G Putra