"Peningkatan angka terkonfirmasi ini agar disikapi dengan tenang tidak panik, kemudian mengeksekusi penambahan tempat tidur perawatan, menyiagakan tenaga kesehatan yang cukup, melakukan tracing dan testing dengan meningkatkan pemeriksaan terhadap berkontak erat dan pemberian obat-obatan diperlukan bagi siapa saja terinfeksi Covid-19," jelasnya.
Konsep memanfaatkan Golden Time, tuturnya, merupakan upaya penanganan dilakukan dalam 24 jam usai diumumkannya masyarakat terkonfirmasi positif berdasarkan hasil swab PCR hingga pengumuman selanjutnya, keesokan hari.
"Saat diumumkan berapa yang positif berdasarkan PCR, itulah starting time mengerahkan semua potensi guna testing dan tracing penanganan Covid-19," jelas Agung.
Golden Time sukses diterapkan dengan memenuhi berbagai persyaratan. Di antaranya, jelas Agung, mesti jujur melakukan tracing dan testing. Sesuai standar WHO satu orang positif, maka dilakukan tracing 30 orang sebelum bersangkutan dinyatakan terkonfirmasi. Syarat berikutnya kesiapan perangkat Posko PPKM melakukan testing dan pemeriksaan ke laboratorium biomolekuler dalam waktu secepatnya.
Golden Time, tutur Agung, dilakukan Polda Riau guna mencari dan menemukan mereka terkonfirmasi untuk dilakukan konfirmasi dan observasi serta diambil langkah-langkah tepat.
"Caranya dengan pemberian paket obat kepada orang-orang tanpa gejala atau bergejala ringan. Tak hanya itu, kita juga mengevakuasi mereka memiliki gejala sedang dan berat ke rumah sakit," jelas Agung.
Vaksin Center
Inovasi dan kreativitas dituntut dalam fase baru penanganan Covid-19 di Riau. Antara lain Polda Riau membuat Vaksin Center di bekas Markas Polda lama di Jalan Sudirman, depan Kantor Gubernur Riau. Vaksin center Tak hanya dijadikan rumah sakit, Kapolda Irjen Pol Agung Setya Imama Effendi juga akan menjadikan RS Bhayangkara Polda Riau sebagai pusat vaksin, Vaksin Center, bagi masyarakat Riau. "Kami siapkan (Vaksin Center) bersama Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru layanan pusat vaksin lebih representatif bagi warga Pekanbaru dan Riau," ungkap Agung.
Kapolda menjelaskan Vaksin Center di RS Bhayangkara dilakukan secara gratis serta diperuntukkan dengan prioritas utama bagi warga lanjut usia (lansia), tenaga pendidik, guru, dosen, serta pelayan publik.
Enam Dokter dan Paramedis Terpapar Covid
Tiga poli di RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti tak beroperasi usai enam orang dokter dan sejumlah paramedisnya terserang atau telah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Informasi tersebut diterima Riau Pos, melalui Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU), Riefki Dwi Putra, Ahad (8/8) siang.
Adapun rincian tenaga kesehatan yang terpapar virus itu, terdiri dari empat dokter spesialis, dua dokter umum serta enam paramedis bergejala hasil tes cepat antigen. Kemudian, ditindaklanjuti dengan tes usap PCR yang mana hasilnya enam dokter tersebut dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Menurut dia, para nakes telah menjalani isolasi dan mendapatkan perawatan intensif. Namun ia memastikan jika kondisi kesehatan mereka membaik. Ia mengaku tidak tahu secara persis asal mula mereka terpapar. (sol/nda/wir) "Untuk sekarang kita susah untuk melakukan tracing. Sudah banyak OTG yang bertebaran. Jadi kita tidak bisa memastikan dari mana para dokter ini terpapar, apakah dari pasien atau dari mana," ujarnya.(sol/nda/wir)