Teguh meminta Pemerintah Kota Pekanbaru dapat segera menyikapi persoalan yang tidak baik ini karena dapat menghambat proses vaksinasi untuk masyarakat yang lain.
"Ya, Dinas Kesehatan harus menegur pihak medisnya lah yang tidak transparan memberikan data kepada masyarakat. Agar kejadian yang sama tidak terulang," ucapnya.
Sementara itu Lurah Sidomulyo Barat Edi Susanto saat dikonfirmasi Riau Pos mengaku memang ada miskomunikasi yang terjadi di lapangan saat pihak panitia dan masyarakat yang mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksinasi.
"Makanya pas saya cek kesana saya minta agar pihak panitia memastikan seluruh peserta yang menerima kupon diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi. Ternyata dilaporkan sama panitia vaksin habis dan hanya cukup untuk 100 orang," ucapnya.
Saat ditanyai terkait adanya peserta vaksinasi yang mendapat prioritas khusus oleh pihak panitia tanpa memiliki nomor antrean? Edi membenarkan hal tersebut. Pasalnya ada sejumlah instansi yang memang memboking terlebih dahulu nomor antrean untuk vaksinasi tahap kedua di wilayahnya sehingga terjadi kericuhan saat pelaksanaan vaksinasi.
"Saya meminta maaf terkait ketegangan yang terjadi tadi," ucapnya.
Edi menjelaskan, memang benar ada peserta yang masuk untuk divaksin tanpa kupon, tapi sebenarnya mereka itu sudah diambilkan kuponnya dari para panitia. Khususnya ada RW dan pihak kepolisian yang memang kemarin menjalani vaksinasi tahap pertama di sana makanya pihak panitia memberikan kertas pendaftaran.
"Ini miskomunikasi terjadi dari yang membantu jalannya vaksinasi. Mereka menerima semua pendaftaran dan memberikan kupon tanpa mengetahui kalau ada sejumlah orang yang telah dikhususkan untuk mendapat layanan di sana. Jadi seharusnya kupon yang disebarkan itu hanya 90 saja. Sisanya yang lain ditahan untuk warga setempat yang sudah memboking duluan di hari sebelum vaksinasi berlangsung. Jadi totalnya itu pas kok 100 orang karena stok vaksin yang dibawa hanya ada 10 vial," terangnya.
Edi juga memastikan akan ada kegiatan vaksinasi tahap selanjutnya menunggu kepastian dari pihak dinas yang memastikan ketersediaan vaksin mencukupi.
"Habis Iduladha kami akan buat lagi vaksinasi untuk di RW17, RW06, dan RW16. Mulai 22, 23, 24 Juli 2021. Tapi ini menunggu persetujuan dari Dinas Kesehatan," tegasnya.
Meranti Kembali Kehabisan Stok Vaksin
Kekosongan stok vaksin Covid-19 kembali warnai Kabupaten Kepulauan Meranti. Kondisi tersebut berlangsung sejak Rabu (14/7) pascasisa 19 vial rampung disalurkan ke sasaran. Informasi ini diterima Riau Pos melalui Juru Bicara Satagas Covid-19 Kabupaten Kepulauan Meranti Fahri Skm. Ia mengaku belum bisa memberi gambaran kapan pendistribusian vaksin selanjutnya dilakukan pihak terkait.
"Hari ini (kemarin, red) habis setelah sisa 19 vial digunakan pekan kemarin. Kapan didistribusikan belum tahu, karena kami belum ada koordinasi pascapermohonan pendistribusian dilakukan," ungkapnya.
Ia mengaku sedikit kebingungan untuk memenuhi vaksinasi di samping telah bergulirnya pengetatan arus keberangkatan yang mewajibkan vaksinasi terhadap warga yang keluar masuk di daerah tersebut. "Tadi banyak juga yang menghubungi saya mau berangkat tidak diperbolehkan karen belum vaksin. Sementara stok vaksin kami tidak ada. Makanya kami akan berupaya maksimal untuk memenuhi persediaan. Dalam waktu dekat kami akan kembali berkoordinasi dengan Satgas Provinsi Riau," ungkapnya.(sol/ayi/wir/ted)