Jangan Biasakan Pakai Celana Ketat, Hati-Hati Alami Sperma Kosong

Kesehatan | Senin, 18 Desember 2023 - 15:30 WIB

Jangan Biasakan Pakai Celana Ketat, Hati-Hati Alami Sperma Kosong
ILUSTRASI (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Menikah sudah bertahun-tahun, tapi belum juga diberikan momongan? Hati-hati, bisa jadi sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi termasuk sperma kosong. Fenomena sperma kosong itu dibahas dalam talkshow Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ferina Surabaya.

Dalam dunia kesehatan, sperma kosong disebut dengan azoospermia. Kondisi itu merupakan salah satu penyebab infertility (kemandulan) untuk kaum pria.


Dokter RSIA Ferina dr Aucky Hinting PhD SpAnd (K) mengatakan, pasien dengan sperma kosong terlihat baik-baik saja. Tidak ada gejala tertentu yang tampak.

”Sperma kosong ini baru bisa diketahui setelah pasien melakukan pemeriksaan dengan analisis sperma,” kata Aucky Hinting dalam talkshow yang digelar RSIA Ferina Surabaya (17/12).

Lantas, apa penyebab seseorang mengalami sperma nol atau hampir nol? Aucky Hinting menuturkan, ada 2-3 kemungkinan penyebab orang sperma jelek atau sperma nol. Pertama, karena genetic (kelainan bawaan). Kedua, karena orang itu mengalami gangguan fungsi organ (hormone terganggu), dan ketiga yakni salurannya buntu.

”Orangnya normal, tapi saluran spermanya buntu. Buntu karena genetik juga bisa. Buntu karena infeksi bisa juga. Karena itu, hal yang pertama dilakukan adalah analisis sperma,” ujar Aucky Hinting.

Ketika setelah hasil analisis spermanya nol, lanjut Aucky Hinting, pasien harus periksa darah hormon. Pasien akan dilihat FSH dan testosteron. Di RSIA Ferina, masih kata Aucky Hinting, pasien bisa melakukan beberapa layanan. Seperti stimulasi spermatogenesis hingga kultur embrio dengan teknologi timelapse.

”Kalau FSH dan testosteron normal pasien masuk dalam dugaan saluran buntu. Buntu karena apa? Karena bawaan atau penyebab lain seperti infeksi. Kalau hormone FSH rendah harus disuntik. Tapi, jika FSH tinggi kerusakan maka kerusakan di testis,” imbuh Aucky Hinting.

Selain ketiga hal itu, Aucky Hinting menyampaikan, gaya hidup yang tidak sehat juga menjadi pengaruh. Misalnya, pekerja yang tidak mengenal waktu dan mudah stres, lalu menggunakan celana yang super ketat.

”Jangan pakai celana ketat, biarkan bebas,” tambah Aucky Hinting.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook