TUAN GURU BESILAM: DUA ALASAN JADIKAN RASULULLAH SEBAGAI TELADAN

Gubri Ikut Ratib Saman saat Peringati Maulid Nabi di Ponpes Babussalam

Riau | Senin, 17 Oktober 2022 - 22:17 WIB

Gubri Ikut Ratib Saman saat Peringati Maulid Nabi di Ponpes Babussalam
Gubri H Syamsuar berbincang dengan Tuan Guru Syekh Dr Zikmal Fuad MA dan Syekh H Ismail Royan (kiri) sebelum masuk Masjid Darussalam. (ZULKIFLI ALI/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ada yang menarik saat tablig akbar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Babussalam, Sabtu (15/10/2022) malam. Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar dan sejumlah tokoh lainnya mengikuti Ratib Saman.

Bisa jadi ini pertama kali bagi Gubri dan beberapa tokoh lainnya. Termasuk juga bagi Dr drh Chaidir MM, Ketua Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR).  Ratib Saman adalah zikir yang dilakukan berdiri ala Thariqat Naqsabandiyah. Sambil melantunkan asmaul husna (nama-nama Allah) dengan semangat, para jemaah laki-laki menggerakkan badan ke kanan dan kiri, namun tetap di tempat.


Sosok lain yang ikut Ratib Saman adalah pimpinan Thariqat Naqsabandiyah Kholidiyah. Yakni Tuan Guru Besilam Syekh Dr Zikmal Fuad MA dan Tuan Guru Syekh H Ismail Royan, pimpinan Thariqat Naqsabandiyah Perwakilan Riau sekaligus tuan rumah.

Tak ketinggalan pula puluhan khalifah Thariqat Naqsabandiyah dari beberapa kabupaten/kota di Riau. Yang terakhir adalah para santri putra Ponpes Babussalam.

Zikir berdiri satu dari beberapa mata acara peringatan Maulid Nabi  di Ponpes Babussalam. Amalan lainnya adalah barzanji dan marhaban.  Barzanji merupakan sebentuk monolog dengan irama tertentu, yang menceritakan tentang perjalanan hidup Nabi (siroh nabawiyah). Namun kali ini disampaikan versi pendek. Sedang marhaban adalah lantunan berirama tentang doa dan puji-pujian kepada Nabi.

 

Dua Alasan Teladani Rasulullah

Acara utama pada malam itu adalah ceramah dari Tuan Guru Besilam Syekh Dr  Zikmal Fuad MA. Di antaranya Tuan Guru menegaskan dua alasan  harus menjadikan Rasulullah Muhammad SAW sebagai teladan. Pertama, karena Rasulullah sebagai manusia biasa. Dan kedua, karena Rasulullah orang hebat yang komplet.

"Manusia biasa tetapi tidak seperti manusia biasa lainnya. Beliau adalah yakut, batu delima merah di antara batu-batu lainnya," ungkap Tuan Guru di Masjid Darussalam, kompleks Pondok Pesantren Babussalam, Jl HR Soebrantas, Pekanbaru.

Tuan Guru Thariqat Naqsabandiyah Kholidiyah dari Langkat, Sumatera Utara itu, menjadi penceramah utama. Dr Zikmal Fuad diundang khusus oleh Tuan Guru Syekh H Ismail Royan, selaku sohibul bait (tuan rumah) sekaligus pimpinan Ponpes Babussalam.

Turut pula hadir pada kesempatan itu Gubernur Riau H Syamsuar, Ketua FKPMR Dr drh Chaidir MM, Hj Azlaini Agus, Syahrial Abdi selaku Ketua IKA Ponpes Babussalam, dan pejabat dan tokoh lainnya.

Dilanjutkan Tuan Guru Besilam, jadi tidak mungkin manusia bisa mencontoh Rasulullah jika ia seorang malaikat. Yang tidak makan, tidak minum dan sebagainya.  Menurut Tuan Guru, Rasulullah adalah seorang mahaguru hebat untuk keluarga, sahabat, umat dan dunia. Ia juga seorang pedagang hebat, pemimpin negara luar biasa, serta panglima perang tangguh.

Oleh karena itu, lanjut cicit dari Syekh Abdul Wahab Rokan, ulama masyhur itu, sudah seharusnya manusia bergembira atas kelahiran Rasulullah di dunia ini.

Dan itu dibuktikan satu di antaranya dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tuan Guru pun tidak lupa menyebutkan satu dalil yang mendasari peringatan maulid itu.

"Jadi apa dalilnya kita berkumpul malam ini? Dalilnya adalah 'Sebutlah nikmat Allah. Dan nikmat Allah yang paling besar adalah lahirnya Rasulullah solalluhu 'alaihi wassallam di atas muka bumi ini," jelas mantan dosen UKM Malaysia itu.

 

Laporan: Zulkifli Ali

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook