SALAH SATUNYA KARENA KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI

Harga Bahan Pokok Mulai Naik

Riau | Senin, 05 September 2022 - 09:53 WIB

Harga Bahan Pokok Mulai Naik
Warga membeli cabai merah di Pasar Pagi Arengka, Pekanbaru. Harga cabai merah naik dan dijual pedagang di kisaran Rp100 ribu per kilogram, Ahad (4/9/2022). (EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

Polres Kampar Patroli ke SPBU
Sejumlah personel Sat Samapta Polres Kampar melaksanakan patroli ke SPBU Bangkinang Kota, kabupaten Kampar, Sabtu (3/9) pukul 10.00 WIB. Kapolres Kampar AKBP Didik Priyo Sambodo SIK MH melalui Kasat Samapta Polres Kampar AKP Dadan Wardan Sulia SH mengatakan, patroli ke SPBU ini dilaksanakan guna mengantisipasi dampak penyesuaian harga BBM.

Dalam giat patroli ini, kata Dadan, personel Sat Samapta Polres Kampar juga menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas. "Dengan dilaksanakannya patroli ini, diharapkan dapat menciptakan harkamtibmas yang aman dan kondusif serta mencegah terjadinya gangguan kamtibmas terkait dampak penyesuaian harga BBM," ujar Dadan.


Sejumlah personel Polsek Tambang melakukan patroli dan monitoring SPBU-SPBU yang berada di wilayah hukum Polsek Tambang, Sabtu (3/9) sekitar pukul 20.00 WIB. Kegiatan patroli dan monitoring SPBU ini, dipimpin langsung oleh Kapolsek Tambang Iptu Mardani SH MH dengan melibatkan sejumlah personel Polsek Tambang lainnya.

Kapolres Kampar AKBP Didik Priyo Sambodo SIK MH melalui Kapolsek Tambang Iptu Mardani Tohenes  SH MH mengatakan, patroli dan monitoring SPBU ini dilaksanakan guna mengantisipasi dampak penyesuaian harga BBM bersubsidi. "Dengan dilakukannya patroli dan monitoring ini, diharapkan dapat meminimalisir terjadinya gejolak terkait penyesuaian harga BBM subsidi, dan menciptakan rasa aman dan nyaman di tengah-tengah masyarakat," ujar Mardani.

Kapolsek Kampar Kiri Hilir, AKP Elva Hendri SH MH juga menggelar patroli monitoring di SPBU Simalinyang Kecamatan Kamparkiri Tengah. "Untuk mengantisipasi adanya gejolak, Polsek Kamparkiri Hilir Polres Kampar melakukan monitoring sekaligus pengecekan ketersediaan BBM di SPBU Simalinyang. Ini di wilayah hukum Polsek Kamparkiri Hilir," kata Kapolsek Kampar Kiri Hilir AKP Elva Hendri.

Di tempat terpisah, Kapolres Pelalawan AKBP Guntur Muhammad Tariq SIK menambahkan, guna mengantisipasi terjadinya antrean dan kerawanan kamtibmas pascakenaikan harga BBM, Polres Pelalawan dan Polsek jajaran gencar melaksanakan kegiatan patroli untuk menciptakan suasana yang kondusif.

Patroli dan pengamanan tersebut, melibatkan seluruh personel di lokasi keramaian terutama di seluruh SPBU yang beroperasi di Negeri Seiya Sekata ini. "Jadi, sejak Sabtu (3/9) lalu hingga Ahad (4/9) ini, kita telah menurunkan tim patroli untuk memantau seluruh SPBU yang beroperasi di wilayah hukum Kabupaten Pelalawan, pascakenaikan harga BBM,’’ ujarnya.

‘’Kita berharap dengan kehadiran aparat penegak hukum ini, dapat memberikan rasa nyamanan kepada masyarakat saat melakukan pengisian BBM di SPBU sehingga tidak terjadi antrean panjang apalagi sampai menimbulkan kemacetan di jalan raya serta gangguan kamtibmas lainnya. Begitu juga dengan petugas SPBU agar mendukung kebijakan pemerintah guna menjaga situasi kamtibmas agar tetap kondusif dan tidak terpengaruh oleh isu hoaks maupun provokatif," tuturnya.

Antrean Masih Normal
Pascakenaikan harga BBM, aktivitas pengisian BBM di sejumlah SPBU di Tembilahan, Indragiri Hilir masih tampak normal. Hal ini sedikit berbeda beberapa saat sebelum kenaikan, seperti di SPBU Rumbai Jaya, Tempuling dan SPBU Tembilahan.

Antrean hanya terjadi pada pengisian BBM jenis pertalite. Itupun hanya sepeda motor yang tampak mengantri dengan normal. "Biasanya antre itu kalau menjelang kenaikan harga BBM. Kalau sudah naik seperti ini, ya tentu kembali normal," kata Iza, pengguna kendaraan roda 4 jenis yang menggunakan solar, Ahad (4/9). Dia yakin, pascakebaikan BBM, harga kebutuhan pokok dan sejumlah barang-barang akan mengalami nasib serupa. Kondisi tersebut sudah lazim terjadi sejak bertahun-tahun lalu.

Imbau Masyarakat Mampu
Masyarakat Riau yang tergolong mampu atau industri diimbau untuk tidak ikut menikmati BBM bersubsidi. Pasalnya, saat ini realisasipenyaluran bahan bakar minyak (BBM) di Riau sudah mengalami over atau kelebihan dari kuota penyaluran. Untuk penyaluran pertalite di Riau, sudah mengalami over sekitar 20 persen. Sedangkan untuk biosolar di Riau sudah mengalami over sekitar 14-15 persen.

Hal itu diungkapkan oleh Section Head Communication dan Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Agustiawan. ‘’Realisasi penyaluran kita untuk pertalite di Riau itu sudah lebih dari 80 persen dari kuota yang ditetapkan oleh BPH Migas. Biosolar di Riau sendiri,  penyalurannya sudah 77 persen dari kuota yang ditetapkan," terangnya kepada Riau Pos.

Menurutnya, estimasi kuota pertalite di Riau yang tersedia saat ini, hanya bisa mencukupi sampai bulan Oktober. Sedangkan kuota biosolar yang tersisa di Riau saat ini, diprediksi mencukupi hingga pertengahan bulan November mendatang. Karena itu, pihaknya ingin agar masyarakat bisa lebih bijak dan paham bahwa BBM bersubsidi hanya ditujukan untuk masyarakat memerlukan.

"Tentu kami ingin bagaimana kemudian kuota yang tersedia bisa lebih tepat sasaran. Artinya apa, jangan sampai kuota yang sudahlah sedikit, kemudian justru malah dinikmati oleh masyarakat yang menurut kita tidak berhak. Karena tergolong masyarakat mewah maupun industri," harapnya.

Terkait hal tersebut, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat yang belum mendaftar program Subsidi Tepat untuk segera mendaftar agar hak dari masyarakat yang memerlukan BBM bersubsidi bisa terlindungi.

‘’Itulah kenapa kemudian pendaftaran program Subsidi Tepat ini masih diperlukan sehingga hak masyarakat yang benar-benar memerlukan BBM subsidi itu tetap bisa terlindungi. Sebenarnya kami ingin memberikan perlindungan terhadap masyarakat yang benar-benar berhak mendapatkan BBM bersubsidi," tuturnya.(gus/amn/ind/wir/ayi/azr/epp)

Laporan TIM RIAU POS dan JPG, Pekanbaru dan Jakarta









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook