KAMPAR (RIAUPOS.CO)-----Entaskan Daerah Terisolir, Kejutkan Ekonomi Lewat Infrastruktur
Pada tahun depan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar akan memulai akselerasi pembangunan infrastruktur, terutama bagi daerah terisolir dan daerah-daerah potensial dan membutuhkan lainnya. Peningkatan produksi pertanian juga menjadi prioritas utama. Pemkab membidik 117 ribu lahan tidur untuk dikonversi menjadi lahan pertanian.
Rencana tersebut disampaikan Bupati Kampar Azis Zaenal dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Kampar masa sidang III 2018 yang membahas kebijakan umum dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) APBD Kabupaten Kampar 2019.
Terkait konversi lahan itu, menurut Bupati, tidak lepas dari visi Industri, Investasi dan Infrastruktur (3I) Kabupaten Kampar. Pembangunan infrastruktur menurut Bupati akan menjadi daya kejut peningkatan ekonomi masyarakat Kampar.
Lanjut Bupati, infrastruktur yang dibangun terkait lahan tidur itu adalah jalan dari Sei Jernih menuju Poro. Di sanalah terdapat 117 ribu hektare lahan tidur yang akan dikembangkan menjadi lahan pertanian. Produksi pertanian Kampar yang baru 35 ribu ton per tahun masih jauh dari kebutuhan yang mencapai 120 ribu ton per tahun.
‘’Jadi hasil panen kita hanya bisa menyediakan 30 persen saja kebutuhan pokok rakyat Kabupaten Kampar. Tidak ada jalan lain, karena kita perlu peningkatan hasil pertanian ditambah luasnya lahan pertanian. Untuk itulah kami akan membuka jalan dari Poro menuju 5 kecamatan sekaligus,’’ kata Azis.
Dikatakan Bupati, pembangunan jalan poro ini, masyarakat tidak meminta ganti rugi sepeser pun. Hal itu berkat kerja Tim Percepatan Pembangunan Kampar bersama camat, kades dan ninik mamak setempat.
‘’Dengan lahan tidur sekarang seharga Rp10 ribu per meter, jika kita buat jalan selebar 17 meter dan sepanjang 30 Km, tentu saja harganya akan naik menjadi Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per meternya. Inilah cara-cara kita untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan peningkatan hasil produksi pangan Kabupaten Kampar, tahun ini pada APBD-P sudah kita masukkan anggaran sebesar Rp3,5 miliar untuk membuat badan jalan,’’ jelas Azis.
Ada banyak rencana pembangunan di Kabupaten Kampar tahun depan yang sudah dimulai pada tahun ini. Hal itu semua tertuang dalam KUA-PPAS APBD Kampar 2019. APBD Kampar 2019 tertuang Rp1,8 triliun di luar dana alokasi khusus (DAK) dengan pendapatan asli daerah (PAD) pada 2018 sebesar Rp214 miliar.
Bupati juga menjelaskan dengan tambahan dari DAK sebesar Rp300-400 miliar, maka nanti APBD Kampar akan berkisar Rp2,1-2,2 triliun.(adv)