“Untuk antisipasi ketiga titik rawan kemacetan itu kita juga sudah koordinasi. Karena berada di ruas nasional, jadi PJN (Kementerian PUPR) minta tolong agar pasar tumpah diatur dan ditertibkan saat hari H mudik Idul Fitri sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas,” katanya.
Karena itu, lanjut Taufiq, saat rapat koordinasi Forum LLAJ Provinsi Riau pada 18 April lalu pihaknya telah sampaikan persoalan itu kepada Kepala Dishub Kampar. Juga sudah menyurati mereka untuk mengantisipasi pasar tumpah di tiga lokasi itu.
“Apakah nanti di pasang garis sebagai pembatas atau bagaimana, kita serahkan pengaturannya ke Pemkab Kampar,” paparnya.
Sementara itu ruas jalan nasional di Riau sebagai bagian jalur trans Sumatera menghadapi arus mudik 2018 ini mulai melakukan persiapan pulang kampung jalur Idul Fitri. Sembilan posko disiapkan dengan fasilitas lengkap dari Lintas Timur dan Lintas Utara serta jalur penghubung bagian barat Pekanbaru. Dengan demikian bagi masyarakat Riau yang melewati ruas jalan dan tersedia posko arus mudik yang disiapkan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah Riau Kementerian PUPR, dipersilahkan singgah untuk sekadar melepas lelah atau mengecek kondisi kendaraannya. Sembilan posko ini disiapkan setelah pihak Balai Jalan Kementerian PUPR melakukan kunjungan lapangan.
Menurut informasi Kepala Satker PJN Wilayah Riau Kementrian PUPR Darmawi, pihaknya sudah keliling dari batas Sumut hingga batas Jambi, melewati Tembilahan, Bangkinang, dan Telukkuantan, kemudian lintas timur sepanjang 653 km ini menjadi prioritas karena ada beberapa titik kondisinya perlu diwaspadai.
“Setelah ditinjau dan dipetakan, memang ada beberapa kasus agak berat untuk ruas jalur mudik kita seperti titik-titik yang minim drainase. Kemudian bahu jalan lebih tinggi dari pada badan jalan. Karenanya dibentuk tim posko Idul Fitri, sembilan titik disiapkan,” ungkap Darmawi kepada Riau Pos.
Amankan Mudik
Selama mudik Idul Fitri 1439 H ada sebanyak 1.399 personel kepolisian yang mengamankan di Riau. Di samping itu, jajaran Polda Riau juga menyediakan 56 pos pengamanan dan pelayanan yang tersebar di 12 kabupaten/kota di Riau. Selain polisi, pada pos pengamanan dan pelayanan ini, juga ada dari TNI, Jasa Raharja, Dinas Perhubungan dan instansi lainnya. Totalnya ada sebanyak 1.907. Petugas gabungan ini nantinya akan mulai aktif bertugas dalam Operasi Ketupat Muara Takus, pada 7 Juni 2018 hingga 18 hari mendatang.