KAMPAR (RIAUPOS.CO) - Direktorat Jendral Pajak Kantor Pajak Pratama (KPP) Bangkinang wilayah kerja Kampar dan Rohul menggelar kegiatan ‘’Pajak Bertutur’’ yang dipusatkan di SMAN 1 Bangkinang Kota, Jumat (9/11). Pajak bertutur merupakan kegiatan inklusi pajak yang kali ini menyasar para siswa.
Kepala Kantor Pajak Pratama Bangkinang Verizal Suryadi menjelaskan, para siswa merupakan generasi bangsa yang rata-rata berusia di bawah 18 tahun. Mereka, menurut Verizal, diperkirakan 12 tahun yang akan datang para siswa ini akan bekerja di berbagai bidang dan menjadi wajib pajak. Maka lewat Pajak Bertutur ini, dirinya berharap 12 tahun yang akan datang para siswa tidak terkejut saat harus membayar pajak.
‘’12 tahun yang akan datang sepertinya saya sudah pensiun. Tapi saya tak mau dengar alumni SMAN 1 Bangkinang Kota ini, yang saat itu sudah sukses, mengomel lagi saat bayar pajak. Kami akan meninggalkan jejak dan tutur pajak yang suatu saat akan kami tinjau kembali. Agar apa, agar para siswa sadar pajak bahkan saat mereka belum jadi wajib pajak,’’ terangnya.
Pada kegiatan tersebut, Verizal mengajak para siswa berandai-andai putusnya jembatan Rantau Berangin dan mengajak mereka berpikir bagaimana memperbaikinya. Lalu dirinya juga mengajak siswa berpikir kalau suatu saat orang tua mereka yang PNS tidak bawa uang gaji ke rumah. Bila itu difikirkan bersama, maka hanya ada satu solusinya, yaitu dengan membayar pajak.
Verza menambahkan, inklusi pajak mengalami transformasi penyampaian. Ke depan mungkin sudah ada buku dan mobil pajak. Bahkan diharapkan pada masa yang akan datang inklusi pajak ini sudah disampaikan oleh para guru di sekolah. Karena ada wacanan inklusi pajak ini disisipkan dalam kurikulum.
‘’Saat ini itu sudah disusun secara terpadu dan komprhensif. Ini juga diawasi dan disupervisi Kementerian Keuangan. Besar harapan kami ini terwujud,’’ sebut Verizal.
Tidak seluruh siswa ambil bagian dari kegiatan Pajak Bertutur, hanya puluhan siswa yang merupakan perwakilan 33 kelas siswa SMAN 1 Bangkinang Kota. Kegiatan inklusi pajak ini digelar di ruang aula sekolah tersebut selama setengah hari.(end)