“Ekonomi Susah, Tak Pernah Terpikirkan untuk Bisa Kuliah”

Riau | Rabu, 02 Mei 2018 - 11:21 WIB

“Ekonomi Susah, Tak Pernah Terpikirkan untuk Bisa Kuliah”
Mujiono usai wisuda di Institut Pertanian Stiper (Instiper) Jogjakarta dengan hasil cum laude, Sabtu (28/4/2018).

Tapi Mujiono bersama dua orang saudaranya tidak pernah untuk berhenti berdoa. Setiap selesai salat, dia selalu bermohon kepada Allah agar diberikan kemurahan rezeki dan dibukakan jalan agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Dengan harapan, suatu saat dia, abang dan adiknya bisa membawa perubahan terhadap kehidupan keluarganya saat ini.

   

Baca Juga :Kuliah Umum UHTP Hadirkan Pakar Hukum, Kesehatan dan IT

Berkat doa-doa itu pula, Allah memberikan jawaban atasnya. Allah membukakan jalan bagi Mujiono untuk dapat melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah. Sekitar empat tahun yang lalu, saat akan menyelesaikan pendidikan dari bangku SMA, satu perusahaan terbesar di Provinsi Riau bernama PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mendatangi sekolah tempatnya belajar. Perusahaan ini menawarkan program beasiswa untuk anak-anak kurang mampu tapi memiliki prestasi yang membanggakan.

    

Kesempatan baik itu pulalah yang sekarang mengantarkan anak dari pasangan Abdul Rahman dan Suryati ini bisa kuliah di Institut Pertanian Stiper (Instiper) Jogjakarta. Mujiono mengambil jurusan kehutanan. Sabtu (28/4) kemarin, dengan mengenakan jubah hitam dan toga di kepalanya, Mujiono diwisuda bersama 574 orang sarjana dan 34 orang pascasarjana lainnya. Dia pun berhasil meraih predikat dengan pujian (cum laude), dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,58.

  

‘’Alhamdulillah, di umur 22 tahun ini saya bersama teman-teman sudah dapat menyelesaikan kuliah di strata satu (S1) jurusan Kehutanan HTI. Kami mengucapkan sangat berterima kasih kepada RAPP yang sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk menerima beasiswa pendidikan. Dan sekarang saya sudah lulus dan meraih predikat dengan pujian,’’ ungkapnya dengan senyum semringah.

    

Mujiono mengisahkan, di awal-awal dia sempat tidak begitu yakin bahwa beasiswa yang akan diberikan oleh perusahaan ini tidak akan penuh seperti yang disampaikan di sekolahnya. Namun, dia tetap meyakinkan diri untuk  bisa kuliah ke Instiper Jogjakarta dengan mengambil jurusan kehutanan seperti yang ditawarkan oleh perusahaan. ‘’Setelah selesai mengikuti tes, beberapa bulan kemudian saya kemudian dinyatakan lulus,’’ ujar Mujiono yang pernah bekerja sebagai ABK di sebuah kapal di Selatpanjang.

   

Setelah perkuliahan dimulai, pria yang akrab dipanggil Muji ini baru merasa yakin bahwa beasiswa yang diberikan oleh RAPP ini benar-benar penuh. Sejak itu dia tidak pernah lagi meminta kiriman uang dari orangtua. Bahkan uang beasiswa dari RAPP itu bisa pula ia tabung dan dimanfaatkan untuk membeli beberapa barang-barang keperluan lainnya, seperti alat komunikasi dan lainnya.

   

‘’Beasiswa itu memang benar-benar diberikan secara utuh. Bahkan sampai tiket untuk pulang ke kampung halaman pun kami ditanggung oleh perusahaan. Jadi istilahnya, selama kuliah di Instiper, kami tinggal belajar saja, tidak perlu untuk memikirkan yang lain lagi, karena semuanya sudah  ditanggung oleh perusahaan,’’ ucapnya.

 

 Saat ini, yang sangat membanggakan lagi bagi Mujiono, dia bersama 12 orang temannya yang sudah lulus dengan predikat pujian itu tidak perlu lagi memikirkan akan mencari pekerjaan di mana setelah selesai dari kuliah. Perusahaan RAPP yang sudah membiayai semua keperluannya selama kuliah sudah menampungnya untuk bekerja. Dengan demikian, secara tidak langsung dia tidak lagi harus membebani orangtuanya, yang sekarang masih punya tanggung jawab dalam membiayai kuliah abang dan sekolah adiknya.

  

 Soal di mana dia akan ditempatkan saat bekerja di perusahaan nanti, dia tidak akan mempersoalkan. Sebagai seorang pemula, dia akan mengikuti arahan yang diberikan oleh perusahaan. Kalaupun pada akhirnya nanti dia diminta untuk memilih tempat, maka dia akan meminta untuk ditempatkan di bagian nursery (pembibitan) saja. Karena ini juga sesuai dengan ilmu perkuliahan yang sudah didapatnya selama tiga setengah tahun lalu itu.

  

 ‘’Saya maunya kalau bisa di bagian nursery. Tapi itu semua nanti akan saya serahkan lagi ke perusahaan mau ditempatkan di mana,’’ ucapnya.(mng)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook