38 Siswa SMP Positif Covid-19, Perketat Prokes di Sekolah

Riau | Sabtu, 12 Februari 2022 - 10:11 WIB

38 Siswa SMP Positif Covid-19, Perketat Prokes di Sekolah
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldi (INTERNET)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - KASUS positif Covid-19 di tingkat SMP di Pekanbaru bertambah. Kini terdapat 38 siswa dinyatakan positif dari 14 SMP. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldi kepada Riau Pos, Jumat (11/2) saat dikonfirmasi.

"Ada 38 siswa SMP (positif Covid-19, red). Dari 14 sekolah. Rata-rata sedang menjalani isoman (isolasi mandiri, red)," kata dia.


Dipaparkannya, dari pelacakan yang dilakukan, terdapat siswa yang tertular Covid-19 dari anggota keluarganya.

"Yang kontak erat kan ada juga dari kepala keluarga dari luar kota kena ke anak,’’ imbuhnya.

Untuk informasi, di Pekanbaru saat ini pembelajaran tatap muka (PTM) sudah digelar 100 persen. SOP yang diterapkan adalah jika ada siswa terdeteksi positif Covid-19, maka sekolah akan ditutup selama tiga hari untuk dilakukan sterilisasi. Lebih lanjut dipaparkan Zaini, terhadap kondisi ini Diskes Pekanbaru mengajukan rekomendasi untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PTM. "Saya sudah menginfokan kepada tim satgas. Karena mengingat jumlah konfirmasi positif cukup banyak," imbuhnya.

Rekomendasi yang diberikan dievaluasi lagi PTM karena saat ini kasus juga tinggi di masyarakat. Tidak tertutup kemungkinan terpapar siswanya.

"Karena dari hasil tracing beberapa merupakan kontak erat dari keluarga nya, " jelasnya.

Kemudian, diimbau pula agar Satgas Covid-19 di sekolah agar memperketat prokes di sekolah.

"Kami mengimbau di sekolah kan ada satgas sekolah. Ini coba diperketat lagi prokesnya. Karena di lapangan kami melihat masih ada yang tidak berjalan satgasnya. Contohnya anak-anak ini kan memang sulit memantau mereka satu per satu. Memantau mereka interaksi sedang makan. Ini kita harus lebih ketat lagi. Makanya perlu evaluasi, " paparnya.

Mengenai seperti apa evaluasi yang harus dilakukan, kata Zaini, merupakan kewenangan Disdik.

"Sepenuhnya lebih paham disdiknya. Kami sifatnya pemeriksaan dan imbauan. Teknis evaluasinya di Disdik, " ucapnya.

Mengenai potensi bertambahnya kasus Covid-19 pada tingkat SMP, Zaini tak menutup kemungkinan tersebut.

"Kalau kita tidak memperhatikan prokes, potensi bertambah tetap ada. Apalagi di masyarakat tinggi. Hari ini (kemarin, red) pun di atas 100 kasus, " tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Ismardi Ilyas menjelaskan, sesuai SOP yang sudah berjalan, sekolah yang siswa nya terkonfirmasi positif Covid-19 akan ditutup selama tiga hari.

"Sekolah kami liburkan 3 hari,  lalu kami sterilisasi. Setelah itu kami sekolah kan lagi anak anak. Karena belum ada aturan lain, " terangnya.

Mengenai evaluasi PTM yang diusulkan Diskes,  Ismardi menyebut akan dibahas pada tingkat Satgas Covid-19. "Sudah diusulkan. Nanti dibahas di tingkat Satgas. Ada kami di situ. Nanti diputuskan kepala daerah. Intinya kami sudah sesuai prosedur, kalau ada yang kena sekolah kita liburkan dan bersih kan," tutupnya.

Wakil Wali Kota (Wawako) Pekanbaru, Ayat Cahyadi mengingatkan pihak sekolah dan masyarakat agar lebih memperketat protokol kesehatan. Khususnya di sekolah yang hingga kini masih banyak peserta didik yang belum melakukan vaksinasi Covid-19.

"Sekolah harus lebih lagi perketat prokes, apalagi kalau banyak yang belum vaksin," kata dia.

Dilanjutkan Ayat, saat ini penyebaran Covid-19 di sekolah harus diwaspadai setelah adanya temuan sejumlah siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19. Apalagi saat ini banyak  peserta didik yang belum vaksin bisa mendapat suntikan vaksin sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19. Tak hanya itu, dirinya juga mendorong tim satgas memberikan perhatian khusus terhadap sekolah yang masih banyak siswa yang belum mendapatkan layanan vaksinasi.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook