"Permasalahan Ini akan jadi evaluasi kita dalam PTM penuh. Itu sebabnya kita meminta kepada masyarakat, orang tua siswa, para pelajar dan pihak sekolah agar selalu memperketat protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19 ini," ujarnya.
Meningkat Tajam
Pasien positif Covid-19 di Riau per hari Jumat (11/2) bertambah 334 orang. Penambahan tersebut tercatat meningkat dibandingkan beberapa hari sebelumnya. Plt Kepala Dinas Kesehatan Riau Masrul Kasmy mengatakan, maka total orang yang terpapar Covid-19 di Riau mencapai 130.211 orang.
"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 34 orang, sehingga total 124.668 orang yang sembuh," katanya.
Lebih lanjut Masrul menjelaskan, dari penambahan 334 kasus baru, terdapat 65 kasus merupakan warga luar Provinsi Riau. Sedangkan kasus terbanyak di Riau terdapat di Pekanbaru sebanyak 212 orang.
"Kemudian disusul Bengkalis 15 kasus, Kampar 12 kasus, Siak 9 kasus, Pelalawan 5 kasus, Kuansing 3 kasus, Inhil, Kepulauan Meranti dan Rohul masing-masing 1 kasus," tuturnya.
Untuk kabar dukanya, terdapat satu pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 4.127 orang. Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang menjalani perawatan di rumah sakit 91 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 1.335 orang.
"Sehingga saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Riau baik yang masih menjalani perawatan di rumah atau isolasi mandiri sebanyak 1.426 orang," ujarnya.
Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 1.754 orang dan yang isolasi di rumah sakit 54 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 154.155 dan yang meninggal dunia 522 orang. Masrul juga mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.
"Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.
Waspada Gejala Mirip Omicron setelah Bepergian
Pemkab Siak dengan Satgas Covid-19, TNI dan Polri, serta pemangku kepentingan lainnya, mewaspadai gejala mirip Omicron menyerang warga.
Dokter penanggung jawab spesialis paru di Rumah Sakit Umum (RSUD) Tengku Rafi’an dr Erneti Aziz SpP mengatakan ke media bahwa ada 12 warga Siak yang menderita gejalanya mirip Omicron dan kini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Pekanbaru.
Gejala mirip Omicron ini disebut dengan probable Omicron. Dan yang bisa memastikan apakah mereka terserang Omicron, harus melalui tes lanjutannya dan sampai sejauh ini, hanya lab khusus Covid di Jakarta yang bisa memastikan.
"Artinya untuk memastikan mereka terserang Omicron perlu waktu. Dan saat ini, mereka menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Pekanbaru dan Perawang," ungkap dr Arneti, Kamis (10/2) siang.
Disampaikan Erneti Aziz, ada juga yang melakukan isolasi di Asrama Haji, atau yang isolasi mandiri (isoman). Dalam hal ini, pihaknya akan terus melakukan observasi dan pengawasan.
Probable Omicron merupakan salah satu jenis varian dari Omicron itu sendiri. Disebutkannya, untuk memastikannya, maka dilakukan tes PCR yang ada SGTF-nya.
"Dengan tes tersebut akan diketahui seseorang terkena omicron atau tidak," terang dr Erneti.
Perlu diketahui dan hal ini patut diwaspadai, pasien yang saat ini dirawat dan terkena probable Omicron, rata-rata baru pulang bepergian dari luar kota.
"Sesuai data yang kami punya, ada yang pulang dari Jakarta, luar kota dan ada juga yang tidak," jelas Erneti.
Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Siak Budhi Yuwono terkait hal ini, mengatakan pihaknya belum mengetahui adanya warga Siak yang terkena Omicron.
"Kami belum dapat info apakah Omicron atau tidak," jelas Budhi Yuwono.
Diakui Budhi, saat ini di Kabupaten Siak memang sedang terjadi kasus positif Covid-19. Dan hal itu diharapkan dapat menjadi perhatian semua pihak, untuk memastikan diri sudah melakukan vaksiansi lengkap.
"Kembali kami ingatkan untuk mematuhi prokes, untuk keselamatan bersama, baik diri, keluarga, teman dan semuanya," sebut Budhi Yuwono.
Sementara sebelumnya Direktur RSUD Tengku Rafi’an dr Benny Chairuddin MARS mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi segala sesuatunya jika terjadi lonjakan. Meski dia berharap hal itu jangan sampai terjadi, namun pihaknya sudah menyiapkan oksigen, ruangan, nakes dan lainnya.
"Kami terus memantau perkembangan pandemi ini. Kami berharap semua baik baik saja," ucap dr Benny.
Sementara pantauan di lapangan, Satgas Covid-19 bersama TNI dan Polri melakukan operasi di sejumlah titik untuk memastikan masyarakat Siak sudah melakukan vaksinasi. Sejumlah warga pengendara mobil dan sepeda motor dihentikan di Pos Dishub ujung Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah. Lalu diminta memperlihatkan sertifikat vaksin atau bukti pernah divaksin. Jika terbukti belum vaksin, petugas langsung melakukan vaksin di tempat.(ali/ayi/sol/mng/ted)
Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru