PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Gubernur Riau (Gubri) Drs Syamsuar MSi turun tangan untuk bisa menciptakan Kota Pekanbaru yang bersih melalui Jumat Bersih. Gubri dan Wagubri Edy Nasution mengerahkan para aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Riau turun membersihkan Kota Bertuah, Jumat (5/4) lalu. Gubri risau tahu Kota Pekanbaru sudah lama tidak mendapatkan piala Adipura.
Kerisauan Gubri ini enggan dikomentari Wali Kota Pekanbaru Dr Firdaus. ‘’Saya kira tidak perlu dikomentari. Yang perlu dipahami, selama saya jadi wali kota, kita juga ada dapat Adipura,’’ kata Wako saat ditemui di Command Center Dinas Kominfo Kota Pekanbaru, Rabu (10/4).
Dia kemudian menjelaskan, penilaian Adipura pada saat 2015 lalu dengan saat ini jauh berbeda. ‘’Adipura yang terakhir ini 180 derajat bedanya. Penilaiannya komprehensif. Yang paling tinggi adalah partisipasi masyarakat. Sekali lagi, kita tiga tahun ini berturut-turut kandidat penerima Adipura,’’ kata dia.
Partisipasi masyarakat, ucap Wako memang lebih rendah dari daerah lain. ‘’Jadi apa yang disampaikan wajar saja. Intinya bukan Adipura. Tapi bagaimana kita membangun lingkungan kita jadi lingkungan bersih. Itu kewajiban kita semua,’’ tuturnya.
Dia mengakui, tanggung jawab yang utama untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan juga ada apa dirinya sebagai Wali Kota Pekanbaru. ‘’Terutama diri saya. Setiap orang bertanggung jawab untuk sampah yang diproduksi nya. Dengan tanggung jawab itu, kita akan bisa,’’ singkatnya.
Sebelumnya, Syamsuar, Jumat (5/4) lalu berbicara tentang Kota Pekanbaru yang sudah lama tak mendapatkan Adipura. Dia menilai hal itu terjadi karena banyak sampah berserakan. Jumat itu, dia bersama Wagubri Edy Nasution melakukan gotong royong bersama stafnya.
Dalam Jumat bersih yang dilaksanakan di Kota Pekanbaru, Gubri dan Wagubri beserta staf melakukan gotong royong. Sasarannya adalah sampah-sampah yang ada di selokan sekitar RSUD Arifin Achmad dan Masjid Raya An-Nur.(ali)