Warga Tuntut Kenaikan Harga Kelapa

Riau | Kamis, 09 Agustus 2018 - 13:00 WIB

Warga Tuntut Kenaikan Harga Kelapa
Gerakan Masyarakat dan Pemuda Peduli Kelapa (GMP-Lipa) mendatangi Kantor Bupati meminta kenaikan harga kelapa, Rabu (8/8/2018).

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat dan Pemuda Peduli Kelapa (GMP-Lipa), mendatangi Kantor Bupati Kabupaten Pelalawan untuk menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu (8/8) pagi.

  

Baca Juga :Layani Masyarakat Terjebak Banjir di Jalan Lintas Timur

Kedatangan massa dari dua kecamatan yakni Kecamatan Kuala Kampar dan Meranti ini, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan dapat memperhatikan nasib petani kelapa yang kehidupannya semakin hari semakin mengkhawatirkan, seiring terus menurunnya harga jual kelapa.

 

Massa disambut Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pelalawan Drs H Tengku Muhklis didampingi Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Pelalawan H Mazrun Mansyur di bawah pengawalan ketat puluhan personel Satpol PP dan Polres Pelalawan.

 

Koordinator Lapangan GMP-Lipa Muhammad Ali dalam orasinya mengatakan, anjloknya harga buah kelapa  sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat petani kelapa di Kecamatan Kuala Kampar dan Teluk Meranti. Pasalnya, saat ini harga kelapa telah merosot sangat tajam dengan harga Rp350 hingga Rp500 per buahnya.

Tentunya kondisi ini telah membuat masyarakat yang menggantungkan hidup dari berkebun mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

 

“Saat ini harga buah kelapa merosot sangat tajam. Di mana harga buah kelapa ini sebelumnya Rp2.000 per buahnya, namun sejak dua bulan terakhir, harga buah kelapa ini anjlok dengan harga Rp350 hingga Rp500 per buahnya,’’ katanya.

Tentunya dengan anjloknya harga buah kelapa ini, maka telah sangat berpengaruh terhadap perekonomian.

‘’Kami meminta agar Pemkab Pelalawan dapat segera turun tangan membantu nasib petani kelapa, mencarikan solusi memulihkan kembali atas anjloknya harga buah kelapa tersebut. Sehingga petani kelapa tidak mengeluh kesusahan dalam memenuhi kebutuhan hidup,” terangnya.

 

Diungkapkan Muhammad Ali, selain menuntut kenaikan harga buah kelapa, pihaknya juga mendesak agar Pemkab Pelalawan dapat memperhatikan sektor perkebunan kelapa khususnya di Kecamatan Kuala Kampar dan Teluk Meranti. Dan pihaknya juga mendesak  agar segera memberikan somasi kepada perusahaan yang ada di dua kecamatan mereka, karena dinilai tidak transparan atas hasil kelapa masyarakat.

 

“Kami juga meminta agar Pemkab Pelalawan dapat mencari formula baru untuk mengelola sendiri hasil perkebunan kelapa masyarakat di Negeri Seiya Sekata ini, katanya.

  

Sebab Pemkab Pelalawan telah mencanangkan Program Pelalawan Makmur untuk kesejahteraan masyarakatnya.

‘’Jadi, kami minta pemkab memenuhi tuntutan kami. Sehingga program-program yang telah dicanangkan oleh Pemkab Pelalawan benar-benar dapat dirasakannya manfaatnya untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Sekdakab Pelalawan Drs H Tengku Muhklis didampingi Kepala Disbunak Pelalawan H Mazrun Mansyur  usai menggelar pertemuan bersama para pendemo mengatakan, Pemkab Pelalawan dalam menindaklanjuti aspirasi masyarakat terhadap tuntutan kelayakan harga, akan segera menyurati PT Pulau Sambu Guntung (PSG) yang akan ditandatangani Bupati Pelalawan HM Harris. Sekaligus untuk meminta perhatian khusus atas penerimaan hasil kelapa masyarakat Kecamatan Kuala Kampar dan Teluk Meranti.

“Jadi, dalam surat yang nantinya akan kita kirim, kita meminta agar PT PSG dapat memberikan transparansi terkait harga kelapa tersebut,’’ katanya.

Sehingga dapat diketahui harga kelapa yang layak. Kemudian, pemkab juga meminta agar perusahaan dapat merealisasikan program CSR yang bersentuhan langsung dengan kehidupan ekonomi para petani kelapa. Serta dapat membentuk BUMDes bagi para petani kelapa.

 ‘’Kami dari Pemkab Pelalawan juga tentunya akan berupaya mendorong sektor lain untuk memperhatikan kehidupan masyarakat yang belum sejahtera dengan mencari formula baru untuk mengelola sendiri hasil perkebunan kelapa masyarakat di kabupaten Pelalawan,” tutupnya.(mng)

(Laporan M AMIN AMRAN, Pangkalankerinci)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook