Kinerja BSP Over Target, Laba Meroket

Riau | Sabtu, 09 Februari 2019 - 11:53 WIB

Kinerja BSP Over Target, Laba Meroket
FOTO BERSAMA: Direktur PT BSP Iskandar (kiri) foto bersama para pemegang saham, yaitu Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi,  Gubernur Riau, yang diwakili Asisten Bagian Umum Pemprov Riau Indrawati Nasution, Plt Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, Wakil Bupati Pelalawan Zardewan, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdako Pekanbaru El Syabrina, Komisaris BSP  Tengku Said Hamzah usai RUPS di Hotel The Primere, Pekanbaru, Kamis (7/2/2019). (HUMAS BSP)

SIAK (RIAUPOS.CO) - Kinerja dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bumi Siak Pusako (BSP) patut diacungi jempol. Betapa tidak, pencapaian hasil kinerja yang dihasilkan melampaui target alias over target. Di tahun 2018 ini, pundi-pundi keuntungan BSP terus meroket, dengan membukukan laba bersih Rp135 miliar. Naik sebesar Rp50 miliar atau 60 persen dibandingkan dengan realisasi laba 2017 sebesar Rp85 miliar.

‘’Syukur Alhamdulillah untuk tahun buku 2018, perseroan dapat mencetak laba melampaui target. Ini hasil kerja keras dan dukungan dari semua pihak,” kata Direktur PT BSP Iskandar, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT BSP, di Hotel Premiere, Pekanbaru, Jumat (7/2).

Baca Juga :PT BSP Diharapkan Semakin Maju dan Berdaya Saing

Hadir dalam acara itu para pemegang saham, yaitu Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi, Gubernur Riau, yang diwakili Asisten Bagian Umum Pemprov Riau Indrawati Nasution, Plt Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, Wakil Bupati Pelalawan Zardewan, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setko Pekanbaru El Syabrina, Komisaris BSP Tengku Said Hamzah dan Direktur PT BSP Iskandar.

Menurut Iskandar, peningkatan profit ini, adanya peningkatan hasil produksi dan hasil penjualan melampaui target di atas 100 persen. Selain itu, efisiensi biaya operasional kantor pusat dan Blok CPP, dan terjadi tren kenaikan harga minyak mentah dunia sejak awal 2018.  Profit yang dihasilkan ini, berkontribusi besar pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan penerimaan negara, baik dalam bentuk deviden maupun pajak.

Juga berimbas kepada masyarakat yang diberdayakan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).  BSP secara berkelanjutan melaksanakan program-program CSR BSP yang berfokus pada bidang-bidang kegiatan  seperti prasarana dan sarana umum, ekonomi dan sosial kemasyarakatan,  dan pendidikan dan pelatihan. ‘’Bahkan, hasil total realisasi program CSR BSP tahun 2018 adalah Rp5,14 miliar, atau 98,3 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran CSR 2018,’’ jelas Iskandar.

Iskandar menyadari, ditengah profit yang dihasilkan saat ini, justru termotivasi untuk membawa BSP lebih maju lagi ke depannya. Di tengah tantangan kecenderungan penurunan  produksi Blok CPP, BSP bukan sekadar  mempertahankan tapi juga meningkatkan kinerja keuangannya.   

Namun,ia mengaku optimis, kinerja 2019 ini akan lebih baik lagi. Harga minyak mentah dunia masih akan meningkat. Akan ada peningkatan produksi. Eksplorasi Sumur Benewangi terbukti. Cadangan minyak bertambah artinya produksi akan meningkat juga. ‘’Kami juga akan lebih agresif untuk menambah produksi 2019,  dengan melakukan pengeboran umur eksplorasi dan enam sumur pengembangan,” kata Iskandar meyakinkan.

Untuk jangka menengah telah disiapkan dalam upaya menjamin kelangsungan operasi Blok CPP,  yang sudah mendapatkan perpanjangan secara mandiri untuk 20 tahun ke depan,  mulai 2022 sampai dengan 2042. Lebih lanjut, Iskandar menjelaskan, rencana pengembangan bisnis hulu dan hilir migas, BSP segera membentuk perusahaan holding baru. Direncanakan kerja sama  pembangunan storage migas, refinery, dan jasa penunjang migas lainnya. Juga pembangunan gedung BSP secara bertahap. Tahap pertama akan dibangun 5 lantai dan tahap kedua 12 lantai yang dimulai tahun ini. ‘’Rencana bisnis ini telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS,” sebut dia.

Selain profit yang telah dihasilkan, dalam hal kinerja BSP mendapat apresiasi yang baik dari para pemegang saham karena BSP mendapat opini WTP dari KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan. Opini WTP ini dapat terus dipertahankan sejak tahun 2002 sampai sekarang.

‘’Dengan penilaian kinerja yang baik dari para pemegang saham, kami semakin termotivasi dan akan terus meningkatkan kinerja sehingga BSP bisa menjadi National Oil Company (NOC) yang kedua setelah Pertamina,’’ papar Iskandar.(aal/ifr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook