“Kami lagi salam-salaman menyambut Ramadan. Tiba-tiba ada suara letusan. Saya kira siapa main petasan pagi-pagi. Padahal baru malamnya (Selasa malam, red) kami bersama Forkopimda dan FKUB menggelar pertemuan membahas antisipasi teror ini,” ungkap Wan Thamrin.
Secara menyeluruh, unsur pimpinan daerah pascakejadian mengeluarkan maklumat agar lapisan masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan hingga ke desa. Plt Gubri juga meminta pengamanan melalui poskamling diintensifkan lagi.
“Kemudian pendeteksian terhadap orang-orang yang mencurigakan juga dilakukan. Termasuk tempat kos-kosan yang dikhawatirkan menjadi tempat transit atau persembunyian teroris. Deteksi orang keluar masuk kampung, kos-kosan juga. Saya minta tingkatkan kewaspadaan sampai ke desa-desa,” paparnya.
Sementara itu, Ketua MUI Riau Prof Nazir Karim menyesalkan kejadian yang terjadi pada Rabu pagi itu. Tiga kali dia menyebut, kondisi yang terjadi sangat memprihatinkan. Sebab baru Selasa malam dibahas bersama seluruh unsur dan paginya sudah kejadian aksi teror di Pekanbaru. “Harapan kami bagaimana aparat keamanan lebih serius mencium dari dini hal-hal serupa ini,” harap Ketua MUI.
Menurutnya, atas kejadian teror tersebut, tentunya masyarakat tak aman dan tak nyaman apalagi kejadian ditonton banyak orang. Karenanya MUI mengimbau seluruh masyarakat agar dapat mempercayakan seluruh persoalan dan penanganan kepada aparat keamanan. Terlebih semua aparat kemanan memiliki intelijen.
“Tentu harapan kita besar kepada mereka. Mudah-mudahan jangan seperti ini lagi ke depannya. Kalau bisa dideteksi dari awal. Semua punya intelijen, terlebih kita menghadapi bulan Ramadan. Mudah-mudahan ini jadi yang terakhir di Tanah Air, khususnya di Riau,” harapnya.
Sementara itu tokoh masyarakat Riau yang juga merupakan Ketua MKA Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Datuk Seri Al azhar mengecam aksi teror yang terjadi itu sebagai perbuatan biadab. Apapun alasannya, kata Al azhar, Bumi Melayu ini tak boleh lagi dijadikan tempat merencanakan dan melaksanakan aksi teror.
“Oleh karena itu kita harus bahu-membahu dengan aparat keamanan menutup setiap peluang bagi kehadiran teroris di Riau ini,” tegasnya.
Ketua Umum FKUB Pekanbaru Dr H Ismardi Ilyas MA juga memberikan tanggapan serius terhadap tidakan terorisme. Dengan hadirnya semua elemen penting pemerintahan dan tokoh-tokoh lintas agama membuktikan masyarakat Pekanbaru adalah masyarakat yang cerdas dan damai.
“Kita tidak boleh terprovokasi dengan aksi teror apapun. Aksi teror tidak dibenarkan oleh agama mana pun,” jelasnya kepada Riau Pos, Rabu (16/5).
Selain itu, Ismardi juga mengajak semua tokoh agama dan semua lapisan masyarakat tetap tenang. Menjaga kerukunan sesama serta menyebarkan pernyataan bersama ke setiap pemuka agama dan setiap rumah ibadah.(egp/nda/cr7/nda)