SIAK dan PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Jalan nasional Pekanbaru-Tanjung Buton amblas, Rabu (6/11) malam. Tepatnya di simpang empat Km 145 GS Kecamatan Pusako. Kondisi ini menyebabkan arus lintas transportasi menjadi terganggu, Kamis (7/11). Untuk sementara waktu kendaraan dialihkan ke jalan alternatif, Jalan Simpang Doral-Sungai Apit-Mengkapan-Tanjung Buton untuk mobil pribadi, penumpang, maupun mobil yang membawa material.
Sedangkan tonase mobil membawa cangkang harus melansir. Kondisi tekstur jalan tersebut memiliki ketebalan kedalaman gambut mencapai 10 meter. Kedalaman tanah yang amblas sekitar 5 meter dan panjang jalan yang terdampak mencapai 100 meter. Selain kedalaman gambut cukup dalam mencapai 10 meter lebih, juga jalan tersebut merupakan bekas aliran sungai yang telah ditimbun puluhan tahun sebelum adanya Kabupaten Siak. Untuk pembangunan jalan diduga menjadi penyebab amblasnya jalan nasional Buton-Pekanbaru. Pemerintah daerah meminta pusat agar mengkaji kedalaman gambut sehingga saat dibangun kembali jalan telah diketahui kondisi lahan tersebut.
Bupati Siak Alfedri MSi menyampaikan amblasnya jalan menuju Tanjung Buton telah dilaporkan ke Balai Jalan Nasional. Dan pihak Dinas PU, Dinas Perhubungan, Polres Siak, pihak pemerintah Kecamatan Pusako, perusahaan BOB dan tokoh masyarakat serta pihak lain telah turun ke lapangan.
"Jalan Buton yang amblas merupakan jalan nasional. Kami meminta agar pusat melakukan pengkajian kedalaman gambut. Juga kepada BOB dan BSP untuk membantu aset pipa mereka yang berada di lokasi itu," ujar Alfedri.
Dengan demikian, lanjut Alfedri, saat dibangun kembali struktur bangunan telah diketahui setelah dilakukan pengkajian dahulu. "Tentunya nantinya bangunan jalan tidak sama dengan pembangunan di Kuala Gasib yang saat ini sedang dibangun. Karena kedalaman gambut berbeda. Lebih dalam yang berada di Buton," paparnya.
Dia menuturkan amblasnya jalan menyebabkan sisi kiri tertarik hingga menimbun jalan umum. Untuk sementara waktu, lanjut Alfedri, kendaraan dialihkan ke jalan alternatif Kecamatan Sei Apit dan juga Dinas Perhubungan telah membuat rambu- rambu petunjuk jalan agar pengendara mengetahui adanya pengalihan.
Kepala Dinas Perhubungan Siak Arief Fadila menyampaikan penyebab amblasnya jalan disebabkan faktor alam.
"Amblasnya karena disebabkan alam. Bukan karena kelebihan tonase atau sebab lainnya. Selain itu, memang tanah kiri-kanan bergambut dengan ketebalan kedalaman 10- 15 meter," paparnya.
Sedangkan adanya isu meteor jatuh dibantah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Siak Irving Kahar. Menurutnya tempat jalan yang amblas tersebut dulunya aliran sungai yang ditimbun jadi jalan.
"Dulu ada sungai yang ditimbun untuk dibuat jalan. Pas saat itu truk berada di atasnya tergenang air dan berlahan tanah menjadi amblas," katanya.
Kendati jalan tersebut masuk jalan nasional, Pemkab Siak cepat tanggap mencarikan solusi agar masyarakat tetap bisa melintas sampai ke Pelabuhan Buton. Dinas PU Tarukim Siak langsung menurunkan alat berat ekskavator guna membantu masyarakat agar lalu lintas bisa lancar.