SEKOLAH DILIBURKAN JIKA KUALITAS UDARA MEMBURUK

BPBD: Karhutla Riau Terkendali

Riau | Rabu, 04 Oktober 2023 - 09:55 WIB

BPBD: Karhutla Riau Terkendali
kondisi Kota Pekanbaru tampak masih diselimuti kabut asap yang menurut BPBD Riau asap kiriman akibat karhutla di provinsi tetangga, Selasa (3/10/2023). (DEFIZAL /EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

Komponen udara sendiri terdiri dari tiga unsur utama, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol. Kandungan udara kering adalah 78,09 persen nitrogen, 20,95 persen oksigen, 0,93 persen argon, 0,04 persen karbon dioksida, dan gas-gas lain yang terdiri dari neon, helium, metana, kripton, hidrogen, xenon, ozon, radon.

“Kalau pagi hari memang suhu lebih dingin karena uap air sudah tercampur dengan asap. Biasanya pergerakan komponen udara yang terdiri dari debu, asap, uap air dan lainnya ini akan bergerak lambat,” jelasnya.


‘’Pada pukul 12.00 WIB kualitas udara sempat membaik dan menyentuh level sehat. Namun terus mengalami perubahan,’’ ujarnya.

Melihat kondisi ini, Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun pun berencana akan meliburkan sekolah di Pekanbaru jika kondisi kualitas udara memburuk. Kegiatan belajar mengajar diganti dengan pembelajaran di rumah saja atau secara daring.

“Kondisi kualitas udara saat ini semata-mata kiriman. Jadi bukan disebabkan dari Pekanbaru. Namanya alam, jadi kalau tidak penting sekali, jangan keluar rumah. Kalau keluar pakai masker. Untuk sekolah, kalau memburuk diliburkan,” ujar Muflihun, Selasa (3/10).

“Saat ini kita memang belum meliburkan sekolah, masih berupa imbauan untuk mengurangi aktivitas di luar kelas. Saya juga sudah sampaikan ke Dinas Pendidikan (Disdik), kalau kondisi memburuk kita akan liburkan siswa dan melakukan aktivitas belajar di rumah saja,” tambahnya.

Sebelumnya, Pemko Pekanbaru lewat Disdik  juga sudah menyebarkan surat edaran ke sekolah-sekolah agar peserta didik wajib memakai masker. Bahkan, sebagian besar sekolah sudah menjalani imbauan tersebut.

Kepala Disdik Pekanbaru Dr Abdul Jamal menerangkan, surat edaran tersebut sudah disampaikan ke semua sekolah sejak beberapa hari lalu. “Ini langkah kami pertama. Memang hari ini (kemarin, red) tidak separah kemarin. Makanya kami terus berkoordinasi dengan DLHK. Jika kualitasnya buruk, pasti kami liburkan,” tegas Jamal.

Kemarin, guru SD Negeri 182 Pekanbaru membagi-bagikan masker kepada peserta didiknya. Sebelum memasuki ruang kelas, satu per satu peserta didik di sekolah ini wajib memasang maskernya.

‘’Anak-anak didik sudah dibagikan masker satu-satu sebelum masuk ruang kelas. Biar aman melindungi dari asap yang menyelimuti Pekanbaru ini,” ujar Indra Guswanti, guru SDN 182 Pekanbaru, Selasa (3/10).

Kegiatan proses belajar mengajar dilaksanakan secara normal. Guru yang mengajar juga memakai masker. Sementara peserta didik yang hari mengikuti mata pelajaran olahraga cukup belajar teori di dalam ruang kelas. “Untuk praktik olahraga di luar ruangan tidak ada, dalam ruangan kelas saja belajarnya anak-anak,” tambahnya.

Kepala SDN 182 Pekanbaru, Gusneti menambahkan, pemakaian masker dimulai karena pihak sekolah sudah menerima surat edaran Disdik Pekanbaru. “Surat edaran Disdik sudah kami terima, makanya kita jalankan membagikan masker kepada anak-anak didik. Anak-anak sudah pakai masker dan belajar mengajar masih berjalan normal,” tambah Gusneti.

Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Aulia Cendikia Pekanbaru juga mulai mengenakan masker Selasa (3/10). Para santri Ponpes yang berada dalam Kompleks Perumahan Purwodadi Indah, Jalan Buana, Kecamatan Tuah Madani terlihat sejak pagi telah menggunakan masker dalam dan luar ruangan.

‘’Jika kondisi udara tidak sehat kami akan melakukan pengurangan waktu belajar, seperti setengah hari saja. Kalaupun sudah mencapai level berbahaya, memungkinkan diadakan proses belajar online. Semua tergantung kondisi udara sudah mencapai level mana,’’ ujar Kepala Ponpes Masduki Fadly.

Masduki menjelaskan, menghadapi kabut asap yang belum terlihat berkurang ini, pihaknya akan menggelar Salat Istisqa dan zikir bersama. Kegiatan yang dijadwalkan Sabtu (7/10) mendatang itu dalam berdoa minta hujan dan hilangnya kabut asap di Riau.

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru juga minta fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit sigap untuk memberikan pelayanan, khususnya tentang dampak penyakit yang disebabkan asap.

“Kalau ada masyarakat yang terdampak akibat asap sehingga ISPA, itu tentu mesti dilayani dengan cepat di setiap puskesmas, sesuai dengan program kesehatan Pemko Pekanbaru,” ujar Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, Selasa (3/10).

Bagi masyarakat yang ingin menggunakan program Pemko Pekanbaru juga dipersilakan. Pemko Pekanbaru disebutkan Indra Pomi Nasution, punya beberapa program andalan kesehatan seperti dokter on call.(ayi/sol/gus/ilo/end/sol/amn/nda/epp/kas/wir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook