PEKANBARU (RIUAPOS.CO) -- Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Riau telah mencapai 3.315 hektare. Namun, sejauh ini Polda Riau beserta jajaran baru berhasil menjerat 16 tersangka pembakar lahan di Bumi Lancang Kuning.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto mengatakan, tersangka dugaan tindak pidana karhutla berjumlah sebanyak 16 orang. Para tersangka, sebut Sunarto, diduga melakukan pembakaran lahan seluas 164 hektare yang tersebar di beberapa kota/kabupaten.
‘’Jumlah tersangka 16 orang. Sedangkan luasan lahan yang dibakar mereka, 165 hektare,” ungkap Sunarto kepada Riau Pos, Ahad (7/7).
Untuk penanganan perkara, ditambahkan Sunarto, ditangani oleh enam Polres dengan 16 laporan polisi. Terhadap Polres Indragiri Hilir (Inhil) menangani satu perkara dan menjerat satu tersangka dengan luas lahan yang terbakar 40 hektare.
Polres Rohil menangani sebanyak tiga perkara dengan menjerat tiga orang tersangka, sedangkan luas lahan yang terbakar 7,05 hektare. Kemudian, Polres Dumai menetapkan lima orang tersangka dari lima perkara dengan lahan terbakar seluas 12,5 hektare dan Polres Kepulauan Meranti menangani dua perkara dan menjerat dua orang tersangka dengan luas lahan terbakar 3,2 hektare.
‘’Polesta Pekanbaru, satu perkara dan satu tersangka dengan lahan terbakar 0,5 hektar. Sedangkan Polres Bengkalis menangani tiga perkara dan tiga tersangka atas kebakaran lahan seluas 100,75 hektare dan Polres Inhu mengusut satu perkara dan satu tersangka dengan lahan terbakar satu hektare,” paparnya.
Sementara mengenai perkembangan perkara, dikatakan mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), penyidik telah merampungkan proses penyidikan sebanyak 10 perkara. Hal ini, setelah tersangka bersama barang bukti dilimpahkan ke jaksa penutut umum (JPU) atau tahap II.
‘’Untuk tahap I ada tiga perkara yakni perkara di Dumai, Pekanbaru dan Meranti. Sedangkan, 2 perkara yang ditangani Polres Bengkalis dan satu di Polres Inhu masih dalam penyidikan,” pungkas Sunarto.
Untuk diketahui, tercatat 3.315 hektare lahan telah hangus terbakar sejak Januari hingga Juni 2019. Dari jumlah tersebut, Kabupaten Bengkalis menjadi wilayah yang terluas mengalami karhutla dengan luas mencapai 1.435 hektare.
Di Bengkalis, kebakaran lahan yang paling luas berada di Pulau Rupat. Di pulau yang berada persis di bibir Selat Melaka yang berbatasan langsung dengan negara tetangga itu mengalami kebakaran sejak awal tahun. Kondisinya terus memburuk hingga bulan berikutnya hingga membuat Panglima TNI harus mengirimkan seribuan anggota Komando Strategis Angkatan Darat untuk membantu pemadaman.
Selain Bengkalis, kebakaran turut melanda wilayah Rohil dengan luas kebakaran mencapai 606,25 hektare. Selanjutnya Siak 366 hektare, Dumai 266,75 hektare dan Meranti 232,7 hektare.
Kemudian, di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) 118,6 hektare, Pelalawan 90 hektare dan Indragiri Hulu (Inhu) 71,5 hektare. Di Pekanbaru 46,51 hektare, Kampar 64,1 hektare, Kuansing 5 hektare, dan Rokan Hulu 2 hektare.(rir)