Enam Kloter JCH Riau Sudah di Makkah

Riau | Kamis, 08 Juni 2023 - 11:25 WIB

Enam Kloter JCH Riau Sudah di Makkah
Ilustrasi (DOK)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sebagian besar jemaah calon haji (JCH) Riau sudah memasuki Kota Makkah.  Sejak 2 Juni lalu hingga Rabu (7/6), sebanyak enam kelompok terbang  (kloter)  Riau berangsur masuk Makkah untuk melanjutkan ibadah melaksanakan rangkaian ibadah haji dan umrah.

“Alhamdulillah sudah enam kloter jemaah asal Provinsi Riau berada di Kota Makkah, yaitu kloter 2, 4, 6, 7, 8, dan 9. Kesemuanya sudah selesai melaksanakan rangkaian umrah wajib dan bersiap menunggu rangkaian ibadah haji,’’ ujar Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Riau, Dr H Mahyudin MA, Rabu (7/6).


‘’Saat ini jemaah memanfaat waktu untuk melaksanakan salat wajib di Masjidilharam dan melakukan ziarah. Sedangkan jemaah yang masih berada di Madinah, masih melaksanakan arbain dan ziarah ke beberapa tempat di Kota Madinah,” tambahnya.

Mahyudin menjelaskan Kloter 9 BTH baru saja selesai melaksanakan ibadah umrah setibanya di Kota Makkah. Sedangkan untuk Kloter 10 BTH, Rabu (7/6) pukul 08.00 WAS hari ini bertolak menuju Kota Makkah Al Mukarramah.

Lanjut Mahyudin, sebanyak 370 JCH Kloter 9 BTH, pada 6 Juni 2023 sekitar pukul 14.00 WAS telah bergerak menuju Makkah dengan menggunakan sembilan bus.

Pukul 12.00 WAS dini hari, jemaah langsung menuju Masjidilharam untuk melaksanakan rangkaian umrah, tawaf wajib yang dilanjutkan dengan sa’i dan tahallul. “Rangkain umrah selesai dilaksanakan kurang lebih 30 menit menjelang Salat Subuh,” sebutnya.

Dia jelaskan, kondisi jemaah Kloter 9 BTH setibanya di Kota Makkah secara umum berada dalam keadaan sehat. “Alhamdulillah seluruh jemaah dalam keadaan sehat. Begitu juga dengan jemaah yang sebelumnya dirawat di KKHI, alhamdulillah sudah sehat dan sudah dapat bersama kloter menuju Makkah. Semoga Allah SWT melancarkan rangkaian ibadah yang dilaksanakan,” terangnya.

Mahyudin mengimbau JCH untuk tidak memaksakan diri beribadah di luar dan disarankan mencari masjid hotel dengam tujuan agar kondisi JCH terjaga hingga puncak haji.  “Cuaca panas. Petugas kloter dan tim kesehatan selalu mengingatkan agar jemaah lansia dan jemaah yang terbatas pergerakannya dan kesehatannya dianjurkan untuk salat di musala hotel atau masjid terdekat. Tujuannya agar kondisi jemaah terjaga dengan baik,” katanya.

Khusus untuk JCH wanita usia subur mengikuti penyuluhan yang diadakan oleh petugas kesehatan kloter. “Jemaah dalam keadaan sehat, walaupun sebagian ada yang flu dan batuk itu semua karena perbedaan cuaca di Makkah dengan Tanah Air,” sebutnya.

Sedangkan jemaah haji yang tergabung dalam Kloter 15 BTH, masih melaksanakan arbain dan melakukan ziarah ke Raudhah, Jumat (9/6). “Saat ini Kloter 15 BTH sedang melakukan edukasi dan pembinaan manasik umrah,” tambahnya.

Jemaah yang merupakan gabungan Kabupaten Siak dan Kepulauan Meranti tersebut lanjut Mahyudin akan mengakhiri arbain pada Senin (12/6) dini hari. Selanjutnya akan diberangkatkan menuju Kota Makkah untuk melaksanakan umrah wajib dan rangkaian ibadah haji lainnya.

Daging Dam dan Kurban JCH Dikirim ke Indonesia
Masyarakat mulai tahun ini bakal merasakan berkah daging kurban dari JCH Indonesia. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memfasilitasi pembayaran dam serta pembelian kurban untuk para JCH. Penyembelihan tetap dilakukan di Arab Saudi. Tetapi dagingnya dikirim ke Indonesia untuk mengatasi stunting (tengkes).

Wakil Ketua Baznas Mokhamad Mahdum menuturkan potensi daging dari pembayaran dam dan kurban jemaah haji Indonesia sangat besar. Dia mengatakan mayoritas jemaah haji Indonesia adalah haji tamattu, sehingga wajib membayar dam berupa kambing atau domba.

’’Haji tamattu itu agak santai. Pakai kain ihram untuk umrah wajib dulu, kemudian lepas ihram sampai menunggu puncak haji,’’ katanya di Jakarta, Rabu (7/6). Dia menuturkan kegiatan Baznas memfasilitasi pembayaran dam dan hewan kurban untuk para jemaah haji itu sudah mendapatkan restu dari DPR. Untuk menjalankan program tersebut, Baznas bekerjasama dengan lembaga Adhahi. Lembaga ini adalah wakaf dari Kerajaan Arab Saudi. Mereka melakukan penyembelihan hewan kurban sesuai dengan syariah. Jemaah haji yang berada di Arab Saudi bisa membayar dam atau membeli hewan kurban melalui layanan online milik Baznas.

Selain itu keluarga di Tanah Air juga bisa membelikan hewan kurban atau untuk dam bagi keluarganya yang sedang berhaji melalui Baznas. Dengan demikian keluarga yang sedang berhaji tidak perlu repot-repot mengeluarkan uang atau mencari hewan kurban. Harga satu ekor kambing atau domba sudah ditetapkan sebesar 720 riyal atau sekitar Rp2,8 juta. Hampir sama dengan rata-rata harga kambing di Indonesia.

Mahdum mengatakan sudah mendapatkan fatwa dari MUI soal program pembayaran dam dan hewan kurban itu. Semula mereka meminta pertimbangan apakah bisa hewan kurban disembelih di Indonesia. ’’Ternyata fatwa MUI mengharuskan hewan kurban dan dam bagi jemaah haji tetap disembelih di Arab Saudi,’’ tuturnya.

Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) kembali melayangkan sorotan terhadap kinerja maskapai pengangkut jemaah haji. Kali ini ditujukan kepada maskapai Saudia Airlines. Bahkan mereka meminta otoritas penerbangan Indonesia, dalam hal ini pemerintah Saudi, memeriksa manajemen Saudia Airlines.

Pemicu protes Kemenag tersebut karena Saudia dinilai tidak profesional. ’’Dari aspek penerbangan, Saudia Airlines tahun ini gagal memberikan layanan yang baik kepada jemaah haji Indonesia,’’ kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab.(ilo/wan/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook