KHUSUS PADA TANGGAL 26 DAN 28 MEI

Pengunjung Sungai Hijau Diminta Periksakan Diri

Riau | Senin, 08 Juni 2020 - 09:29 WIB

Pengunjung Sungai Hijau Diminta Periksakan Diri
Lokasi wisata alam Sungai Hijau Desa Salo, Kecamatan Salo ditutup sementara mulai Ahad (7/6/2020). (DISPAR RIAU FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Tim medis dari Dinas Kesehatan (Diskes) Riau dan Kabupaten Kampar terus melakukan tracing kontak pasien positif Covid-19 di Riau ke-118, yakni HW. Pasalnya, sebelum akhirnya diketahui positif, HW sempat berkunjung ke tempat wisata Sungai Hijau di Bangkinang, Kampar. Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan, tracing dilakukan untuk mengetahui dengan siapa saja pasien tersebut pernah melakukan kontak. Karena, bisa saja yang berkontak tersebut tertular Covid-19.

"Kontak tracing masih dilakukan. Jika ditemui, maka akan langsung dilakukan tes swab untuk mengetahui apakah yang bersangkutan tertular atau tidak," katanya.


Hingga saat ini, ujar Indra Yovi, baru keluarga inti dari pasien yang dilakukan swab atau yang berada pada ring satu kontak paling dekat dengan pasien positif. Total jumlahnya sebanyak 10 orang.

"Yang sudah di-swab baru keluarga inti. Ada sekitar 10 orang. Kalau untuk yang lainnya belum, karena masih dilakukan kontak tracing. Bisa saja pengunjung Sungai Hijau yang nantinya diketahui pernah berkontak dengan pasien positif akan dilakukan swab juga," sebutnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau bagi masyarakat yang pernah melakukan kunjungan ke lokasi wisata tersebut pada tanggal 26 dan 28 Mei, untuk dapat memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Terutama yang memiliki gejala seperti penderita Covid-19.

"Untuk kondisi pasien HW saat ini dalam kondisi baik. Tidak ada keluhan yang berarti," ujarnya.

Sementara itu, untuk update pasien positif Covid-19 di Riau hingga saat ini total masih berjumlah 118 atau tidak ada penambahan dari hari sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 11 orang masih dirawat, 101 pasien sehat dan enam orang meninggal.

"Untuk PDP (pasien dalam pengawasan, red) yang masih dirawat sebanyak 69 orang, sembuh 1.259 dan yang meninggal 163 orang. Untuk ODP (orang dalam pemantauan, red) sebanyak 4.938 orang," jelasnya.

Semua Pintu Masuk Sungai Hijau Ditutup
Upaya antisipasi dalam memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, lokasi wisata alam Sungai Hijau Desa Salo, Kecamatan Salo ditutup sementara mulai Ahad (7/6). Penutupan tersebut dilakukan menyusul adanya riwayat pasien positif corona dari Natuna pernah ke Sungai Hijau sebanyak dua kali.

Mendapat informasi tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Riau Yoserizal Zen langsung menghubungi Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kampar menginstruksikan objek Wisata Sungai Hijau di Bangkinang Kabupaten Kampar untuk menutup sementara.

"Malam tadi saya langsung menghubungi Kadispar Kampar untuk menutup sementara objek wisata sungai hijau tersebut. Dan hari ini Objek wisata tersebut sudah ditutup," ujarnya, Ahad (7/6).

Berdasarkan laporan yang diterima kata Yoserizal, banyak pengunjung di objek wisata itu tidak memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. Hal ini dikhawatirkan akan memudahkan penyebaran virus Covid-19 itu.

"Karena itu, kami telah meminta kepada masyarakat yang mengelola objek wisata untuk mengutamakan protokol kesehatan. Paling minim, pengunjung yang datang memakai masker dan menjaga jarak. Jika tidak bisa menerapkan protokol kesehatan, objek wisata jangan dibuka. Sudah seperti itu aturannya," terangnya.

Disbudpar Kabupaten Kampar memastikan pada sore hari ini objek wisata pemandian Sungai Hijau yang berada di Kecamatan Salo sudah ditutup. Kepala Disbudpar Kabupaten Kampar Zulia Dharma menyebutkan, saat pihaknya datang ke salah satu pintu Sungai Hijau itu sekitar pukul 9.00 WIB, pihak pengelola tidak dibenarkan lagi menerima pengunjung.

"Semuanya ada empat pintu, keempat-empatnya ditutup semua. Sejak Kami datang sekitar pukul 9.00 WIB, mereka tidak menerima pengunjung lagi sampai batas yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan (Dinke) Kabupaten Kampar. Ini mereka (Diskes, red) evaluasi," sebut Zulia.

Rencana penutupan ini sudah menjadi agenda bersama Camat Salo, Babinsa dan Babinkamtibmas setempat semenjak malamnya. Namun baru pada paginya Tim Gugus Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kampar mendatangi lokasi. Tim gabungan Dinkes, Satpol PP Kampar, BPBD Kampar bersama Dinasbudpar Kampar dan Upika Salo datang ke lokasi.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kampar Dedi Sambudi menyebutkan, seluruh pintu objek wisata pemandian Sungai Hijau ditutup hingga proses pengecekan selesai. Tim Gugus, menurut dia, juga akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah Sungai Hijau menjadi cluster baru penyebaran Covid-19. Hal ini setelah seorang warga Natuna dilaporkan positif dan ternyata sempat dua kali singgah ke Sungai Hijau pada tanggal 26 dan 28 Mei 2020 lalu.

"Penutupan akan dilakukan sampai selesai proses checking dan penanggulangan serta sampai mereka memenuhi syarat protokol kesehatan. Sesuai edaran Bupati itu, objek wisata harus dengan ketat mematuhi protokol kesehatan. Pengunjung harus kenakan masker, sediakan tempat cuci tangan dan lainnya," sebut Dedi yang juga Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Kampar ini.

Pasien Sembuh Mencapai 10 Ribu
Pertambahan kasus positif Covid-19 masih terus terjadi. Jawa Timur (Jatim) dan DKI Jakarta masih menjadi 2 provinsi dengan kasus pertumbuhan tertinggi. Meski demikian, beberapa daerah melaporkan bahwa pertambahan jumlah pasien sembuh melebihi pertambahan kasus positif baru.

Menurut data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, per Ahad (7/6) pukul 12.00 WIB, pertumbuhan kasus di DKI Jakarta mencapai 163 orang. Sementara Jawa Timur menurun dari hari sebelumnya yakni dengan 113 kasus.   

Meski tumbuh cukup signifikan, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto melaporkan bahwa kasus sembuh di wilayah DKI Jakarta jauh melebihi kasus baru yakni 294 orang. Sementara dengan 113 kasus positif baru Jawa Timur, diimbangi dengan kasus sembuh sebanyak 48 orang.

"Di samping itu, ada 21 provinsi yang melaporkan pertumbuhan kasusnya kurang dari 10, bahkan 8 di antaranya melaporkan tidak ada kasus sama sekali," kata Yuri dalam konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional di Jakarta pada kemarin (7/6). (sol/dof/en/tau/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook