Dua Lagi Korban asal Riau Dimakamkan

Riau | Kamis, 07 Desember 2023 - 09:30 WIB

Dua Lagi Korban asal Riau Dimakamkan
Petugas Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Batupalano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (6/12/2023). Foto kanan, Gunung Marapi masih mengeluarkan abu vulkanik. (BASARNAS FOR RPG DAN ADI PRIMA/AFP)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dua pendaki asal Riau M Wilki Syaputra dan Ilham Nanda Bintang teridentifikasi, Selasa (6/12). Keduanya tiba di Pekanbaru, Rabu (6/12) dan telah dimakamkan ditempat yang berbeda.

Hujan gerimis mengiringi prosesi pemakaman M Wilki Syaputra (20) yang menjadi salah satu korban erupsi Gunung Marapi  Sumatera Barat. Saat jasadnya masuk ke liang lahat, isak tangis keluarga pun pecah.


Jenazah M Wilki Syaputra telah tiba di rumah duka Jalan Ikhlas  RT 1 RW 5 Pematang Kapau, Kecamatan Kulim, Pekanbaru, Rabu (6/12). Usai disalatkan di Masjid Nurul Ikhlas sekitar pukul 09.30 WIB, jenazah Wilki langsung dimakamkan di TPU Jalan Singgalang, Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru sekitar pukul 10.00 WIB. 

Abang kandung M Wilki Syaputra bernama Indra Gusanriadi menceritakan, Jumat (1/12) adiknya sempat izin ingin mendaki Gunung Marapi bersama 6 temannya yang berangkat dari Pekanbaru. Kemudian rombongannya naik mendaki pada Sabtu (2/12).

“Komunikasi dengan Wilki pada Sabtu sekitar pukul 11.00 WIB. Waktu itu ia mengatakan masih bekerja dan tengah menunggu temannya dari Pekanbaru. Setelah itu baru dia mulai nanjak (mendaki). M Wilki menunggu di sana (Sumbar) karena memang bekerja di Bukittinggi. M Wilki naik pada Sabtu bersama temannya,” ujarnya.

Dikatakan Indra, M Wilki memiliki pengalaman mendaki, bahkan sudah dua kali mendaki Gunung Marapi. “Informasinya, pada Ahad (3/12) seharusnya mereka sudah turun. Cuma dapat kabar pukul 14.00 WIB mereka baru peking (berkemas), kemudian dapat kabar sekitar pukul 14.54 musibah itu terjadi,” ujar Indra.

Indra menjelaskan, Wilki merupakan anak paling bungsu dan aktif di media sosial (medsos) pencinta alam. Informasi yang ia dapatkan, pada saat kejadian, sang adik sempat membantu rekan-rekannya turun. Namun korban tidak sempat menyelamatkan diri dan ditemukan meninggal dunia. 

“Adik saya ini sosialnya tinggi. Mungkin kalau egois dia sudah turun. Saya dapat kabar dari teman-temannya di sana, almarhum ini lebih memprioritaskan temannya yang berada di depan,” jelasnya.

Indra mengungkapkan, saat ditemukan jasad M Wilki dalam keadaan utuh, tetapi ada sedikit luka, mungkin disitu tenaganya hilang. “Biasanya Wilki izin dengan kawan-kawan komunitasnya, tetapi saat mendaki kemarin tidak. Dan kawan-kawan yang ikut mendaki bersama Wilki (saat erupsi terjadi), pengalaman pertama semuanya,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu korban lainnya, Ilham Nanda Bintang, salah seorang mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) Fakultas Hukum semester 7, jenazahnya tiba di rumah duka di Perumahan Regency 1 No.5, Jalan Sepakat, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Rabu (6/12) sekitar pukul 18.18 WIB.

Sekitar 10 menit setelah itu, jenazah Ilham langsung disalatkan di Masjid Ar-Rahman di Jalan Bukit Rahayu, kemudian langsung dimakamkan di pemakaman Jalan Sudimoro, Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru.

Abang Ipar korban, Dwi Kurnia Putra mengatakan, Ilham sempat izin ingin berangkat mendaki bersama teman-temannya, Jumat (1/12). Kemudian, Sabtu (2/12) sore, almarhum berkomunikasi lagi dengan keluarga mengatakan kalau ia bersama dengan teman-temannya ingin naik.

“Setelah itu tidak ada komunikasi lagi hingga kami mendapatkan informasi dari media dan Instragram telah terjadi erupsi gunung Marapi pada Ahad (3/12),” ujar Dwi Kurnia Putra kepada Riau Pos. 

“Almarhum tinggal bersama kami sejak SMA hingga sampai saat ini kuliah karena kedua orangtuanya sudah meninggal dunia. Almarhum anak yang baik dan sangat disayangi keponakan. Informasinya saat ditemukan jasadnya tertutup debu dan tidak ada bekas luka di tubuhnya,” ujarnya.(dof)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook