PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau (Gubri), Edy Natar Nasution langsung mengumpulkan para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, Senin (6/11). Di hari pertama memimpin rapat sebagai Plt Gubri, Edy Natar langsung membuat kebijakan membatasi kepala OPD ke luar kota.
Para kepala OPD diimbau untuk tidak keluar kota hingga akhir tahun 2023. Tujuannya agar para kepala OPD dapat fokus menyelesaikan tugas yang ada.”Saya bilang, kalau tidak terlalu penting jangan keluar kota. Jangan keluar daerah dulu,” kata Edy Natar dalam rapat tertutup di Ruang Melati, Kantor Gubernur Riau, Senin (6/11).
Edy Natar menekankan agar pimpinan OPD lebih fokus untuk menyelesaikan realisasi APBD-P 2023 sehingga target realisasi yang telah direncanakan dapat tercapai. “Selesaikan semua pekerjaan-pekerjaan terhadap serapan anggaran. Kecuali ada hal yang urgen,” tegasnya.
Dikatakan Edy Natar, dirinya sengaja mengumpulkan kepala OPD Pemprov Riau untuk rapat koordinasi setelah ia resmi ditunjuk sebagai Plt Gubri. “Saya memberikan arahan kepada para kepala OPD karena kita tahu pada 4 November kemarin saya dikukuhkan sebagai Plt Gubernur,” katanya.
Untuk itu, dirinya perlu memberikan pengarahan-pengarahan kepada seluruh pejabat eselon II guna menyelesaikan apa yang harus diselesaikan dalam dua bulan ke depan. “Jabatan saya nanti akan berakhir pada 31 Desember mendatang,’’ ujarnya.
‘’Ada kawan-kawan yang bertanya, apa program-program yang dibuat? Jadi bukan seakan-akan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau itu berbeda, tidak seperti itu. Visi misinya sama, kebetulan Gubernur mundur karena ada sesuatu hal yang dikehendaki dan saya melanjutkan,” tambahnya.
Sementara itu, saat ditanyakan terkait rencana mutasi pejabat eselon III dan IV. Ia mengatakan hal tersebut bisa saja dilaksanakan untuk memaksimalkan kinerja ASN dilingkungan Pemprov Riau. “Bisa saja (mutasi, red). Kenapa tidak,” tegasnya.
Oleh karena itu, dia akan melihat kinerja masing-masing pejabat struktural tersebut. Apabila memang ada pejabat yang tidak bekerja maksimal, dia akan melakukan mutasi. “Makanya nantinya kita lihat, kalau memang mungkin ada yang tidak (maksimal, red), pasti akan (dimutasi, red). Kenapa tidak,” ungkapnya.
Apalagi lanjut Plt Gubri, sesuai aturan memang membolehkan dirinya dilakukannya mutasi, rotasi, demosi maupun promosi jabatan. Kendati jabatannya sebagai Plt Gubri hampir dua bulan. “Tidak ada masalahkan? Apa persoalannya?Jangan dibikin masalah gitu,” ujarnya.
Usai memimpin rapat, Plt Gubri langsung bertolak ke Jambi untuk mengikuti acara penutupan Seleksi Tilawatil Quram dan Musabaqah (STQH) Nasional di XXVIO di Jambi.(sol)