Kumpulkan Kepala Daerah, Bahas Rencana Pembangunan Riau

Pekanbaru | Kamis, 16 November 2023 - 12:25 WIB

Kumpulkan Kepala Daerah, Bahas Rencana Pembangunan Riau
Edy Natar Nasution (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar Nasution mengumpulkan para kepala daerah di Riau, Rabu (15/11). Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas rencana pembangunan bersama antara Pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah kabupaten/kota di Riau.

Usai pertemuan, Plt Gubri mengatakan,  ia sengaja berinisiatif untuk mengumpulkan para kepala daerah dengan harapan untuk membangun komunikasi. Karena menurutnya komunikasi yang baik antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota akan memperlancar koordinasi untuk membangun daerah.


“Alhamdulillah para kepada daerah hadir dan terjadi diskusi untuk pembangunan Riau ke depannya yang lebih baik,” katanya.

Menurut Edy Natar, pembangunan daerah harus dilaksanakan secara bersama-sama. Karena jika dilakukan sendiri-sendiri maka efektivitas pembangunan akan kurang maksimal.

“Contohnya saja dalam hal pembangunan dibidang pertanian, kalau dilakukan bersama-sama, maka Provinsi Riau akan dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal. Di mana saat ini, Riau baru mampu memenuhi 25 persen kebutuhan pangan lokal,” sebutnya.

Disebutkan Edy Natar, atas gagasan tersebut para bupati/wali kota menyambut baik. Menurut para kepala daerah tersebut, konsep membangun secara bersama-sama itu yang diharapkan selama ini.

“Pola kerja sama dalam pembangunan daerah ini ke depannya tidak harus dilaksanakan secara bersama-sama antara 12 kabupaten/kota. Namun jika ada dua daerah saja yang memerlukan kerja sama, bisa saja konsep tersebut dijalankan,” katanya.

Dijelaskan Edy Natar, ada beberapa konsep pembangunan yang bisa dijalankan bersama. Mulai dari pembangunan dibidang pangan dan pertanian, layanan kesehatan, rumah layak huni, pendidikan dan pelatihan, lapangan pekerjaan dan ekonomi kerakyatan.

“Kemudian juga pembangunan dibidang infrastruktur untuk kemajuan ekonomi dan kehidupan masyarakat melayu yang agamis,” sebutnya.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook