PENGEMBANGAN USAHA DI TINGKAT DESA

Desa Koto Mesjid Bisa Jadi Percontohan

Pekanbaru | Senin, 27 November 2023 - 09:50 WIB

Desa Koto Mesjid Bisa Jadi Percontohan
Plt Gubri Edy Natar Nasution saat meninjau kolam di Desa Koto Mesjid di Kabupaten Kampar, Sabtu (25/11/2023). (DISKOMINFO RIAU UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau H Edy Natar  Nasution mengunjungi Desa Wisata Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar. Kedatangannya untuk menghadiri acara Festival Kampung Patin, Sabtu (25/11) kemarin.

Di Desa Koto Mesjid hampir setiap rumah terdapat kolam ikan. Satu rumah minimal ada satu kolam patin. Jumlah ini akan terus meningkat, lantaran setiap hari ada saja penambahan kolam baru.


“Jujur saya bangga dengan masyarakat Desa Koto Mesjid ini, dan desa ini juga bisa jadi contoh bagi desa-desa lainnya yang ada di Riau dalam berusaha. Tambah lagi semangat para pemudanya yang begitu antusias dan memiliki kreativitas berwirausaha. Mewakili Pemprov Riau, saya sangat mengapresiasi program ini. Mudah-mudah terus sukses ke depan,” kata Edy Natar.

Menurutnya, kehadiran Kampung Patin banyak memberi kesejahteraan dan dampak yang luar biasa bagi kemajuan desa. Bahkan, belum lama ini, Desa Koto Mesjid juga telah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI menjadi Kampung Patin dan percontohan perikanan di Indonesia.

“Keberadaan desa ini kini telah menjelma sebagai sentra perikanan. Mampu menghasilkan panen ikan patin 15 ton per hari. Ada 160 hektar cakupan kolam ikan yang menopang ekonomi warga di Kampung Patin. Nilai tambahnya adalah wisata alam dan wisata edukasi,” ujarnya.

Dengan keberadaan destinasi wisata di desa ini, sejumlah pelajar, mahasiswa, akademisi, kelompok tani tak jarang datang untuk melihat inovasi perikanan sembari wisata.

Di desa ini telah banyak menyerap tenaga kerja. Sedikitnya ada 32 usaha pakan ikan dan 60 kepala keluarga yang bekerja. Sejumlah warga lainnya menjadi suplier bahan baku pakan 35-40 ton per hari. Di sini ada 12 pondok pengasapan ikan salai patin. Ditambah lagi warga yang bekerja memanen ikan.

“Warga di Kampung Patin tidak hanya menjual produk UMKM, pelet, benih, dan ikan segar. Namun, juga memberi fasilitas kegiatan pelatihan pembenihan ikan, cara pembuatan pakan ikan, dan pengolahan ikan,” sebutnya.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Riau Roni Rakhmat mengatakan, Desa Koto Mesjid merupakan satu di antara desa wisata terbaik di Provinsi Riau. Selain itu, pada tahun 2021 juga pernah meraih sejumlah penghargaan pada Anugerah Desa Wisata oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

“Kemudian, pada tahun 2021 lalu, Desa Koto Mesjid masuk ke dalam 50 besar anugerah desa wisata se-Indonesia oleh Kementerian Pariwisata. Desa Koto Mesjid ditetapkan sebagai desa terbaik II kategori suvenir ekonomi kreatif,” kata Roni.

Sementara, Kepala Bidang Pemasaran Dispar Riau, Beni Febrianto saat di lokasi mengatakan, bahwa pihaknya telah memberikan dukungan untuk insan pariwisata dan ekonomi kreatif di sana.

Pemprov Riau melalui Dinas Pariwisata Provinsi Riau telah memberikan dukungan untuk perkembangan desa ini. Satu di antaranya dengan memberikan pendampingan pelatihan. Melibatkan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau dan PHR.

“Tujuannya adalah agar Desa Koto Mesjid ini mampu menjadi desa wisata yang menghasilkan produk-produk ekonomi kreatif yang bisa dijual. Sehingga mampu meningkatkan nilai ekonomi masyarakat setempat,” ujarnya.

Dijelaskan Beni, melalui pendampingan itu, terdapat 30 produk ekonomi kreatif (ekraf) yang telah dihasilkan. Kini 30 produk ekraf itu sudah mulai dipasarkan, bahkan ikut dalam pagelaran pameran yang ditaja oleh pemerintah dan BUMN.

“Pada saat ini mereka juga sedang melaksanakan pameran yang dibawa oleh PHR ke Jakarta dalam rangka pameran BUMN se-Indonesia,” tuturnya.(lim)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook