KOTA (RIAUPOS.CO)- Keluhan masyarakat terkait jalan rusak di Pekanbaru, diakui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pekanbaru Indra Pomi banyak masuk ke dinas yang ia pimpin. Namun menurut Indra, pihaknya tidak bisa memperbaiki seluruh jalan yang rusak tersebut karena terbentur masalah anggaran.
“Banyak laporan dan keluhan akan jalan rusak di Pekanbaru yang kami terima. Apalagi saat ini juga musim hujan, sehingga membuat jalan berlubang semakin parah karena terendam air,” kata Indra Pomi.
Namun demikian, lanjut Indra, dengan kondisi anggaran yang terbatas untuk pemeliharaan jalan pada APBD Perubahan tahun 2018 yakni Rp 1,2 miliar, termasuk di dalamnya anggaran untuk pembelian alat tambal sulam jalan, anggaran yang tersisa untuk perbaikan jalan hanya tinggal sedikit sehingga tidak mampu untuk memperbaiki seluruh jalan rusak yang ada di Pekanbaru.
“Dengan dana yang ada tersebut, kami hanya bisa melakukan perbaikan jalan di lokasi yang memang sudah dinilai sangat prioritas. Seperti lubang di sana sudah sangat parah dan membahayakan pengendara, itu yang saat ini menjadi fokus kami,” sebutnya.
Setiap hari, dijelaskan Indra, ia juga sudah menunjuk dua petugas untuk berkeliling Pekanbaru guna memantau jalan mana saja yang paling prioritas untuk segera dilakukan perbaikan. Jika ditemukan, maka hari itu juga pihaknya akan langsung mengerjakan perbaikan.
“Seperti kerusakan jalan yang terjadi di sekitar Pasar Kodim, karena dinilai cukup prioritas. Saat ini sudah dilakukan perbaikan. Jadi petugas tersebut yang akan terus melakukan pemantauan setiap hari di lapangan,” sebutnya.
Selain itu, yang menjadi prioritas pihaknya yakni perbaikan jalan di sekitar pembangunan flyover. Seperti Jalan Bundo Kanduang di sekitar pembangunan flyover simpang Mal SKA Pekanbaru dan juga Jalan Rambutan, Lobak dan Jalan Adi Sucipto dekat pembangunan flyover Pasar Pagi Arengka.
“Untuk jalan yang belum bisa diperbaiki menggunakan dana APBD Perubahan tahun 2018, maka akan diperbaiki menggunakan APBD 2019. Mudah-mudahan ditahun 2019 seluruh jalan yang rusak sudah dapat diperbaiki, dan anggaaran perbaikan juga cukup besar,” harapnya.
Kondisi Jalan Mengkhawatirkan
Terdapat beberapa lubang yang cukup dalam dan tergenang air di sejumlah ruas Jalan Pemuda, Kecamatan Payung Sekaki. Kondisinya cukup parah dan sangat berbahaya bagi pengguna jalan jika tidak segera diperbaiki.
Kepada Riau Pos, warga Kelurahan Tampan/Tirta Siak resah dengan kondisi jalan yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Ditambah saat ini musim penghujan, lubang-lubang jadi tertutup oleh genangan air, salah-salah pengguna jalan bisa terjerembab kedalam dan jatuh.
Kerusakan cukup parah terjadi di dekat Kantor Lurah Tirta Siak, banyak lubang di ruas jalan tersebut. Terlihat juga terjadi pendangkalan drainase dan juga ditumbuhi rumput-rumput liar. Kendaraan berat juga tampak melintas di Jalan Pemuda ini, padahal kondisi jalan sudah rusak, dan tentu menjadi tambah rusak.
“Sering ada yang jatuh. Sempat ada mobil yang rusak gara-gara lubang itu. Ada yang patah jadi nggak bisa digerakkan,” ujar Rizki, warga kelurahan Tampan.
Rizki mengatakan kondisi jalan yang rusak tersebut sudah sekitar dua tahun. Menurutnya, hal tersebut juga disebabkan oleh galian-galian pipa yang setelah selesai tidak diperbaiki lagi dengan benar.
“Dulu awalnya itu kan penggalian pipa PDAM. Ditanam pipa, cuma ditimbun. Jadi yang tepi-tepi aspal itu tidak disemen atau diaspal lagi. Makanya rusak, digerus hujan kan,” ungkap Rizki.
Rizki menjelaskan galian pipa tersebut dimulai dari simpang Pemakaman Sentiko Muslim hingga ke ujung jalan Pemuda dekat Palas. Pemuda dan masyarakat sekitar sudah menyumbang untuk semenisasi bekas galian, namun tetap tidak bisa menolong untuk memperbaiki.
Selain itu, hal serupa juga terjadi di Gang Damai, Jalan Pemuda. Bekas galian pipa dikhawatirkan membuat jalan tersebut bernasib sama dengan Jalan Pemuda. “Di sana juga penanaman pipa, cuma ditimbun, tidak di semen. Jalannya becek, paritnya di khawatirkan amblas,” kata Rizki.(*/gem)
(Laporan SOLEH SAPUTRA dan AGUSTIAR, Kota)