PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Jalan Kartama, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, tepatnya di Simpang Jalan Pahlawan Kerja, saat ini kondisinya rusak parah dan sangat membahayakan bagi pengguna jalan yang melintas, baik itu roda dua maupun roda empat, Senin (18/12).
Ucok, warga Jalan Kartama berharap pemerintah setempat dapat segera memperbaiki jalan yang kondisinya sangat rusak parah tersebut.
"Harapan kami kepada pemerintah Kota Pekanbaru untuk memperbaiki jalan itu, karena kerusakannya parah sekali. Apalagi jalan tersebut akses keluar masuk pusat kota dan menjadi akses ke sekolah," kata Ucok.
Ia juga mengatakan, akibat rusaknya jalan tersebut sudah banyak pengguna jalan yang menjadi korban kecelakaan. "Banyak kecelakaan, apalagi kalau hari hujan, lubang-lubang di jalan itu tidak sudah terlihat lagi dan lubang-lubangnya dalam semua. Jalan ini juga kerap menjadi biang kemacetan karena ramai dilalui oleh pengendara roda dua maupun roda empat,"ujarnya.Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Edward Riansyah mengatakan, perbaikan jalan rusak merupakan salah satu program prioritas Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun. Pemko berkomitmen meningkatkan kualitas infrastruktur jalan untuk kenyamanan dan keamanan warga saat berkendara.
Berdasarkan data dari dinas PUPR Kota Pekanbaru, kini sudah melakukan perbaikan 14 ruas jalan dengan sistem overlay. Adapun 14 ruas jalan yang telah di overlay itu, yakni Jalan Suka Karya sepanjang 1.840 meter, Jalan Dahlia 1.428 meter dan Jalan Delima 1.890 meter.
Kemudian Jalan Paus 467 sepanjang meter, Rambutan 317 meter, Jalan Inpres/Kartama 619 meter, Teratai 50 meter, Melur 42 meter, Serayu 250 meter, serta Jalan Jendral 42 meter. Selanjutnya Jalan Parit Indah sepanjang 1.890 meter, Jalan Pemuda 2.277 meter, Jalan Tanjung 813 meter, dan Jalan Firdaus 520 meter.
Perbaikan jalan akan berlanjut di tahun 2024 mendatang dengan sistem overlay oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. "Saat ini tidak ada perbaikan jalan, terakhir kemarin perbaikan Jalan Dahlia, dan perbaikan kembali akan dilanjutkan pada tahun 2024 mendatang," ujar Edward Riansyah.(dof)
