PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) tahun anggaran 2023 sebesar Rp30,71 triliun. Dari jumlah Rp30,71 triliun yang dialokasikan untuk Provinsi Riau tersebut, sebesar Rp8,17 triliun buat belanja kementerian/lembaga dan Rp22,54 triliun dianggarkan untuk TKD.
Diketahui belanja kementerian/lembaga untuk Provinsi Riau tahun 2023 naik Rp570 miliar atau 4,44 persen. Sedangkan anggaran TKD juga naik sebesar Rp923 miliar atau 4,27 persen.
“DIPA dan TKD telah diserahkan kepada kementerian/lembaga dan kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Diharapkan kiranya pelelangan-pelelangan dipercepat agar nanti pertumbuhan ekonomi bisa naik dan pemulihan ekonomi bisa berjalan, sekaligus diharapkan inflasi juga bisa ditekan,” kata Gubernur Syamsuar usai menyerahkan DIPA dan TKD di Gedung Daerah Balai Serindit, Senin (5/12).
Gubri menyebutkan, APBN tahun 2023 memiliki peran sentral. APBN adalah instrumen stabilisasi untuk mengendalikan inflasi dan harga pokok kebutuhan pangan. Oleh karena itu, program ketahanan pangan, kata Gubri harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh agar produksi dan harga pokok keperluan pangan tetap terjaga.
“Selain itu, APBN juga merupakan instrumen untuk memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat miskin dan rentan miskin, termasuk juga mengentaskan kemiskinan ekstrem,” jelasnya.
Dengan telah diserahkan DIPA tersebut, Gubri berharap dengan situasi ekonomi saat ini, kegiatan di semua intansi dan pemerintah daerah seperti pelelangan-pelelangan kegiatan untuk dipercepat. “Pengadaan barang dan jasa kami harap untuk dipercepat agar nanti apa yang kita harapkan pertumbuhan ekonomi bisa naik. Pemulihan ekonomi bisa jalan, sekaligus kita harapkan inflasi dapat terkendali,” harapnya.(adv/sol)