BMKG Sebut Udara Pekanbaru Masih Aman untuk Beraktivitas

Riau | Sabtu, 05 Agustus 2023 - 11:25 WIB

BMKG Sebut Udara Pekanbaru Masih Aman untuk Beraktivitas
Ilustrasi. (DEFIZAL/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi di Riau. Namun, dampak karhutla berupa asap atau kabut belum muncul. Bahkan, Badan Meterologi, Klimatologi  dan Geofisika (BMKG) Provinsi Riau menyatakan udara di Kota Pekanbaru masih aman.

Hal ini disampaikan langsung Kepala Stasiun Meteorologi SSK II Pekanbaru Ramlan, Jumat (4/8).


“ Berdasarkan data-data yang kami amati di partikulat meter Pm25 dan kami amati real time setiap saat secara terus menerus, kualitas udara Pekanbaru masih sangat aman untuk beraktivitas,” ujarnya.

Pernyataan BMKG menepis isu yang berkembang menyatakan Kota Pekanbaru dan sekitarnya diselimuti kabut asap karhutla. Dikatakan dia, kondisi cuaca/iklim di bulan Juli dan Agustus merupakan puncak musim kemarau dan berpotensi terjadinya kekeringan.

Namun berdasarkan PM 2,5 (tingkat kepekatan udara) tersebut kategori udar di Pekanbaru masuk kategori baik-sedang. Sehingga belum mengganggu kegiatan masyarakat dalam beraktivitas.

“Berdasarkan pemantauan dari alat kualitas udara PM2,5 tanggal 4 Agustus 2023 mulai pukul 00.00 WIB hingga 20.00 WIB, nilai rata-rata PM2,5 di Kota Pekanbaru pada umumnya kategori baik-sedang,” terangnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan  karhutla yang masih terjadi di Riau hanya tinggal lima daerah dari 12 kabupaten/kota. Hal ini diungkapkan  Kepala BPBD Riau M Edy Afrizal melalui Kabid Kedaruratan Jim Gafur.

“Untuk saat ini pemadaman Karhutla masih dilakukan di Kabupaten Rokan Hilir, Pelalawan, Indragiri Hulu, Bengkalis, dan Kota Dumai. Total luasan karhutla di Riau saat ini mencapai 1.042,53 hektare,” katanya.

“Untuk di Rokan Hilir, Bengkalis dan Dumai pemadaman dilakukan menggunakan helikopter water bombing karena lokasinya cukup jauh,” tambahnya.

Jim juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan pencegahan sejak awal. Mulai dari menetapkan status siaga darurat karhutla, menyiapkan personel dan peralatan termasuk helikopter water bombing. Saat ini, PBBD juga sudah mengajukan penambahan helikopter water bombing.  Usulan tersebut sudah disetujui pemerintah pusat, sehingga saat ini hanya tinggal menunggu dikirimkan ke Riau.

“Kami masih menunggu kiriman satu unit helikopter water bombing lagi. Saat ini helikopter tersebut masih menunggu sparepart. Kemungkinan dalam waktu dekat akan segera dikirimkan. Jika sudah datang, maka akan ada empat helikopter water boombing dan tiga unit helikopter patroli di Riau,” sebutnya.(nda/sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook