(RIAUPOS.CO) -- Sebanyak 13,5 ton bawang Bombay dimusnahkan, Kamis (3/10) di Kantor Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas l Pekanbaru, wilayah Dumai. Bawang Bombay itu merupakan hasil tangkapan Bea dan Cukai Dumai, Jumat (27/9) lalu. Bawang yang diduga merupakan seludupkan dari Malaysia itu dimusnahkan dengan cara dibakar.
"Belasan ton bawang Bombay ini merupakan hasil pengungkapan oleh Kantor Pengawasan dan Penindakan Bea dan Cukai (KPPBC) Dumai yang dilimpahkan kepada kami," ujar Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Pekanbaru Dra Rina Delfi, Kamis (3/10).
Ia mengatakan ada 1.300 kampit bawang Bombay ini dimusnahkan setelah dilimpahkan oleh KPPBC Dumai pada 28 September 2019 lalu. "BC juga mengamankan sopir dan kernet truk yang mengangkut bawang seludupan tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan berdasarkan keterangan sopir dan kernet, barang itu berasal dari Malaysia dan akan dibawa ke Palembang. "Berdasarkan Permentan Nomor 43/Permentan/OT.140/6/2012 tentang Tindakan Karantina Tumbuhan untuk Pemasukan Umbi Lapis Segar ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia pasal 14 ayat 1 bahwa tempat pemasukan untuk umbi lapis sebagaimana dimaksud terdiri atas, Pelabuhan Laut Tanjung Perak, Surabaya, Pelabuhan Laut Belawan, Medan Bandar Udara Soekarno Hatta, Jakarta Pelabuhan Laut Soekarno Hatta, Makassar, dan Kawasan Perdagangan bebas dan Pelabuhan bebas (FIZ), berada di Batam, Bintan dan Karimun," jelasnya.
Ia mengatakan berdasarkan aturan itulah, Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Wilayah Kerja Dumai melaksanakan pemusnahan bawang Bombay, karena Pelabuhan Laut Dumai bukan merupakan pintu pemasukan komoditi bawang (umbi Iapis). "Wajib dimusnahkan," ujarnya.
Sementara itu, Kasi PLI KPPBC Dumai Gee Kuncoro mengatakan penyeludupan jenis tanaman umbi ini berdasarkan informasi masyarakat akan adanya penyeludupan bawang. "Pada saat itu tim berhasil mengintai pelaku dari Sepahat, Kabupaten Bengkalis. Setibanya di sekitaran Bukit Jin, Kelurahan Bukit Batrem pihaknya berhasil amankan dan akhirnya dilimpahkan ke Balai Karantina untuk dimusnahkan," tutupnya.(ade)
Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai