Masuk Riau Wajib Rapid Test

Riau | Senin, 26 Oktober 2020 - 13:29 WIB

Ditolak saat Jemput Pasien Positif

Terdapat banyak persoalan dari kisah petugas tracing ketika melaksanakan tugasnya. Petugas tracing yang umumnya diambil dari tenaga medis di puskesmas terdekat dan dinas kesehatan.


Seperti di Kepulauan Meranti, kendala yang sama kembali terjadi. Namun tidak saat tracing. Lebih dari itu, ketika proses penjemputan warga yang terkonfirmasi positif, Ahad (25/10). Lokasi di Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Tebingtinggi Barat.

"Sempat terkendala karena terjadi penolakan oleh warga di sana saat tim kami hendak menjemput pasien yang diketahui positif Covid-19," beber Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti, Fahri MKes, Ahad (25/10) siang. 

Menurutnya penolakan terjadi karena minimnya pengetahuan mereka terhadap virus tersebut. Pasalnya pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah orang tanpa gejala, dan merasa sehat. Dengan kejadian itu, ia mengaku tidak memiliki wewenang untuk memaksa. Setelah berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan pihak kepolisian turun, barulah mereka bisa menjalankan tugas. 

Dari data yang dilansir pihaknya, pasien terkait adalah Ny ND usia 50 tahun dan Tn A usia 37 tahun. Hingga saat ini belum ada perkembangan terhadap sebaran Covid-19, pasca tambahan dua pasien yang dimaksud. Hingga Ahad (25/10), di Kepulauan Meranti tercatat 110 kasus, 90 pasien di antaranya sembuh dan 20 orang masih dirawat secara intensif. 

Terpisah Kepala Desa Tanjung Peranap, Aswandi tidak menampik soal kejadian yang diceritakan Fahri. Senada dengan juru bicara, menurutnya penolakan dipicu oleh minimnya pemahaman pasien tentang virus tersebut.  "Hanya miskomunikasi saja, karena memang masyarakat banyak yang terdoktrin dengan informasi yang tidak jelas. Karena memang tak ada gejala," ujarnya. 

Kasus Covid-19 Tertinggi Mandau

Penjabat Bupati Bengkalis Syahrial Abdi mengatakan terkait data dan kajian etimologi Provinsi Riau bahwa ada kenaikan signifikan kasus Covid-19 di Kabupaten Bengkalis, khususnya di Mandau.

"Berdasarkan data pekan ini kasusnya 59 persen terjadi di Kecamatan Mandau dan berurutan yakni Kecamatan Bhatin Solapan serta Kecamatan Pinggir. Kasus tertinggi naiknya adalah di Kecamatan Mandau disusul Kecamatan Bhatin Solapan, Pinggir dan disusul Kecamatan Bengkalis," ungkap Syahrial Abdi, Ahad (25/10).

Setelah ditelusuri, ungkap Pj Bupati, kasus ini meningkat karena kontak erat atau tracing terutama dari para pekerja yang bekerja di perusahaan di Mandau.(sol/ali/hsb/wir/esi/ted)

Laporan: TIM RIAU POS (Pekanbaru)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook