DUMAI (RIAUPOS.CO) - Hujan mengguyur Kota Dumai, dini hari dan siang kemarin (1/3). Intesitasnya cukup deras. Hal ini membuat titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Dumai mulai padam. Kepala BPBD Kota Dumai, Afrilagan mengatakan hujan deras sangat membantu memadamkan titik api yang selama ini cukup sulit dipadamkan.
“Namun tetap masih ada titik yang masih dilakukan pendinginan,” ujar Afrilagan, Jumat (1/3).
Kemarin, Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo, Danrem 031/Wira Bima Brigjen (Inf) Mohammad Fadjar Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI (Pnb) Ronny Irianto Moningka malakukan pemantauan karhutla di Dumai. Widodo mengatakan kedatangan mereka untuk memantau langsung kejadian karhutla di Riau melalui udara.
“Dari pantauan kami tidak ada titik api yang membara, namun masih ada kabut asap yang tidak terlalu tebal,” ujarnya.
Ia mengatakan kesulitan selama ini dalam melakukan upaya pemadaman api adalah kurangnya peralatan dan sulitnya menempuh lokasi karhutla. Sehingga petugas tak jarang harus melewati laut dan sungai untuk sampai di titik api dan hot spot. “Polda Riau mengerahkan Sat Brimob sebanyak 150 orang untuk membantu menangani karhutla di Riau,” ujarnya.
Polda Riau saat ini sudah menangani 6 perkara karhutla dengan 6 tersangka dengan rincian 4 perkara ditangani Polres Dumai, 1 perkara di Polres Bengkalis dan 1 perkara di Polres Kepulauan Meranti,” Mungkin bisa bertambah, kami berikan apresiasi, tapi nanti dulu setelah karhutla benar-benar padam baru bicara apresiasi,” tuturnya.
Selain itu, Danrem 031/WB mengatakan bahwa saat ini total 400 orang personel gabungan yang melaksanakan pemadaman karhutla di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. “Saya berpesan agar seluruh personel tetap menjaga keselamatan diripada saat melaksanakan tugas pemadaman,” tuturnya.
Ia mengimbau agar para personel tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan diri.“Karena kami tidak menginginkan jatuhnya korban jiwa seperti yang sebelumnya,” ujarnya.
Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI (Pnb) Ronny Irianto Moningka mengatakan saat ini sudah 2,6 ton garam yang disemai untuk hujan buatan. “Disemai di Dumai, Bengkalis dan daerah Pelalawan, namun selain itu sebagai orang beragama kita tetap berdoa agar Tuhan Maha Kuasa menurunkan hujan,” ujarnya.
Helikopter Kamov Tiba di Pekanbaru
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memperkuat upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Riau. Selain mengandalkan tim satuan tugas darat, pemadaman melalui udara juga terus dilakukan dengan sistem water bombing menggunakan helikopter.
Untuk memperkuat pemadaman melalui udara tersebut, Pemprov Riau kembali mendapatkan helikopter bantuan dari BNPB. Yakni jenis Kamov yang bisa mengangkut air dalam sekali kegiatan water bombing hingga 4.000 liter.
“Helikopter tersebut tiba di Pekanbaru pada Kamis (28/2) malam. Hari ini, (kemarin, red) helikopter bantuan dari BNPB ini akan langsung diterbangkan untuk melakukan water bombing ke wilayah Rupat,” kata Kabid Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gofur.
Sementara Kepala Seksi Penyelamatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Roslin Lamtarida mengatakan, selain bantuan helikopter pihaknya juga sudah mengirinkan satu unit pesawat untuk melakukan tekonologi modifikasi cuaca (TMC) atau penyemaian garam di awan.