Riau Belum Terapkan PPKM

Riau | Sabtu, 09 Januari 2021 - 11:00 WIB

Riau Belum Terapkan PPKM

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Penambahan pasien positif Covid-19 di Riau selama tiga hari terakhir terus mengalami peningkatan. Meski begitu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau belum akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang kini berganti nama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) seperti yang dilakukan di Pulau Jawa dan Bali.

Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution mengatakan, dalam beberapa hari ke depan pihaknya akan melihat perkembangan Covid-19 di Riau terlebih dahulu.


"Untuk Riau belum bisa kami pastikan akan menerapkan PPKM seperti di Jawa dan Bali. Memang tiga hari belakangan ini, penambahan pasien positif meningkat. Tapi untuk menerapkan PPKM kan dilihat dulu dalam beberapa waktu ke depan," ujar Wagubri usai rapat koordinasi penanganan Covid-19 bersama tim Satgas Covid-19 Pusat, Jumat (8/1).

Dikatakan Wagubri, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan. Yakni dengan terus menerapkan 4 M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker dan menghindari kerumunan. "Memang ada kecenderungan peningkatan kasus dalam tiga hari belakangan ini. Namun kami akan mengevaluasi, dan lebih menekankan terhadap 4M sesuai arahan Mendagri," ujarnya.

Karena itu, Wagubri meminta semua pihak bersama-sama menerapkan disiplin protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari. Pasalnya, untuk penangangan Covid-19 tidak bisa hanya dilakukan pemerintah saja.

"Pandemi Covid-19 ini tak bisa ditangani oleh pemerintah saja. Semua harus ikut terlibat, termasuk media harus gencar mensosialisasikan protokol kesehatan," ajaknya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir menyampaikan update Covid-19 di Riau per Jumat (8/1) jumlah tambahan pasien positif corona sebanyak 193 orang. Dengan tambahan itu, total jumlah pasien positif di Riau sudah mencapai 25.998 orang.

"Selain itu, ada juga kabar baik, terdapat penambahan 114 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Sementara total keseluruhan pasien yang sudah dinyatakan sehat berjumlah 24.020 orang. Dilaporkan juga, terdapat penambahan lima pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19," katanya.

Untuk total kasus kematian sejak adanya pandemi corona sudah mencapai 608 orang. Suspect yang telah melakukan isolasi mandiri berjumlah 2.056 orang, isolasi di rumah sakit berjumlah 10 orang.

"Selesai isolasi berjumlah 61.561 orang, meninggal berjumlah 169 orang. Total suspect berjumlah 63.796 orang," jelasnya.

Pendistribusian Vaksin Tunggu Surat BPOM

Tim Satgas Covid 19 Bengkalis belum bisa memastikan kapan pendistribusian vaksin Covid 19 untuk Bengkalis.  Pasalnya pendistribusian vaksin ini masih menunggu surat izin edar dari BPOM RI. Hal ini diungkap Juru Bicara Satgas Covid 19 Bengkalis Ns Popy Yulia Santisa  SKep kepada media, Jumat ( 8/1) siang.  Menurut dia, keberadaan vaksin ini memang sudah berada di Dinas Kesehatan Riau, namun belum didistribusikan ke daerah karena menunggu surat izin edar tersebut.  "Kami masih menunggu informasi dari provinsi kalau sudah ada perintah untuk menjemput akan kami jemput langsung," ungkap Popy.

Menurut dia, untuk alokasi vaksin untuk Bengkalis sebanyak 2.589 dosis.  Jumlah ini akan didistribusikan beberapa tahap untuk Bengkalis.

"Tahap pertama akan didistribusikan dari provinsi sebanyak 980 dosis vaksin.  Kemudian pada tahap keduanya sebanyak 1.000 dosis vaksin, sedangkan sisanya sebanyak 609 masih menunggu informasi provinsi," terangnya.

Menurut untuk vaksinasi tahap pertama ini diprioritaskan untuk SDM Kesehatan Bengkalis. Sesuai rencananya dilakukan tanggal 13 Januari ini.

"Namun ini masih tentatif, kami masih menunggu konfirmasi dari provinsi.  Kalau sudah pasti dari provinsi akan kami kabarkan," terangnya.

Menurut dia, sejauh ini pihaknya telah menyiapkan gudang penyimpanan vaksin ini. Beberapa hari lalu sudah dilakukan rapat koordinasi lintas sektor untuk persiapan vaksinasi ini.

Bupati dan Wabup Meranti Divaksin Bersama Nakes

Selain tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga fasilitas kesehatan (faskes) di Kepulauan Meranti sasaran pertama Vaksinasi Covid-19 juga diberikan kepada jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) setempat. Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti Dr H Kamsol kepada Riau Pos, Jumat (8/1) sore. Menurut Kamsol tidak terkecuali dirinya, Bupati Irwan Nasir dan Wabup Said Hasyim.

"Yang pertama divaksin itu dimulai dari unsur-unsur forkompimda. Termasuk di dalamnya bupati wakil bupati, dan saya juga masuk di sana. Setelah itu baru nakes, tenaga faskes yang melayani vaksinasi Covid-19 itu nantinya," ujarnya.

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook