PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tahun ini dan tahun depan seluruh wilayah Indonesia akan menghadapi pesta demokrasi. Tahun ini, 171 kepala daerah baik bupati, wali kota, dan gubernur akan dipilih rakyat. Pada 2019 giliran memasuki pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Terkait hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh masyarakat dapat menjaga persatuan dan kerukunan dan tidak terpecah belah karena politik.
Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka harlah NU di Halaman Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau, Jalan Hangtuah Pekanbaru, Rabu (9/5) sore. Presiden tiba sekitar pukul 16.07 WIB disambut seribuan masyarakat dan santri. Presiden didampingi Ketua PBNU Said Aqil Siradj dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
“Indonesia sebagai negara besar, saya titip 171 pilkada di Tanah Air, dan tahun depan ada pilpres, saya ingatkan mari jaga persaudaraan kita, jaga persatuan dan kerukunan,” pesannya.
Ditambahkan Presiden, dia juga meminta agar jangan sampai karena perbedaan pilihan politik, ada masyarakat yang tidak bertegur sapa. Apalagi jika ada yang sampai tidak mau bersilaturahmi lagi dengan tetangganya.
“Antara desa tidak saling sapa, dengan tetangga pun begitu. Harus tetap menjaga silaturahmi. Intinya jangan sampai terpecah-belah karena masalah pesta demokrasi. Jika itu terjadi, terlalu mahal rasanya biaya demokrasi jika begitu (terjadi perpecahan, red),” paparnya.
Presiden juga berpesan, di tahun politik ini agar masyarakat jangan menerima informasi yang setengah-setengah. Harus klarifikasi dan tetap menjaga kerukunan dan persatuan. Imbauan ini juga disampaikannya kepada seluruh masyarakat NU yang telah menjaga Islam Nusantara.
“Apalagi informasi yang berseliweran di media sosial itu. Apalagi hoaks jangan percaya. Harus cari informasi yang benar dan disaring dulu,” pesannya.
Sementara itu, Ketua PBNU Said Aqil Siraj berpesan kepada seluruh warga NU dalam sambutannya sebelum Presiden menyampaikan pidato agar dapat tetap menjaga persatuan. Ia mengedepankan arti penting kebesaran bangsa Indonesia dengan beragam adat dan budayanya.