Namun, sebelum personel Paskhas ini meninggalkan lokasi, ternyata bom sudah dipasang di markas teroris itu. Sekitar 20 meter setelah menjauh, markas teroris ini meledak. Api berkobar. Asap hitam menjulang tinggi. Markas itu hancur berkeping-keping. Tak lagi tersisa.
Ledakan bom ini membuat para masyarakat yang berkunjung terkejut. Mereka yang dari awal sedang serius menyaksikan adegan itu, menjadi terperanjat. Aksi itu mendapat apresiasi oleh pengunjung. Sorakan memberi semangat, serentak keluar. Tepuk tangan terdengar lantang.
Para personel dan pilot yang sudah berhasil diselamatkan, kembali dievakuasi ke dalam helikopter tempur. Saat dalam helikopter, pengunjung masih memperlihatkan kesalutan kepada personel. Tangan para penonton melambai ke arah udara.
“Atraksi pesawat tempur, helikopter, atraksi dari Paskhas dan banyak kegiatan lainnya, melainkan hanya memberi sedikit contoh dari kemampuan personel kita. Memperlihatkan atas apa yang sudah dilatihkan di Lanud Roesmin Nurjadin,” kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Age Wiraksono, usai kegiatan itu.
Menurutnya, semua penampilan dari para personel TNI AU, sebagai upaya memikat perhatian masyarakat, agar tertarik bergabung dengan TNI AU. Tak hanya itu, pameran yang dilaksanakan juga memperlihatkan kekuatan perang yang selama ini dibiayai oleh uang negara. “Masyarakat tahu, uang yang digunakan untuk latihan,” ujarnya.
Uang yang dianggarkan ke TNI AU katanya, juga untuk perawatan peralatan perang. Salah satunya pesawat tempur. Di mana, saat ini masih ada pesawat tempur yang berusia tua, tapi masih layak beroperasi. “Pesawat-pesawat itu tidak muda. Ada yang umurnya dari tahun 1980-an. Tapi layak terbang dan beroperasi dengan baik,” kata Age.
Selain atraksi, juga digelar pameran lukisan dan foto yang bertema dirgantara. Ditampilkan juga peralatan perang, seperti senjata. “Dirgantara Expo itu adalah salah satu kegiatan yang diadakan di bulan dirgantara. Bulan dirgantara ini dicanangkan oleh Kasau, iven ini dilaksanakan di seluruh pangkalan udara di Indonesia,” ujarnya.
Dirgantara Expo ini kata dia, semacam pameran aset yang dimiliki oleh Lanud Roesmin Nurjadin. “Ini loh aset-aset yang dibeli dengan uang masyarakat, kita persilakan generasi muda untuk melihat langsung. Pengunjung juga bisa berkomunikasi dengan para personel TNI AU,” kata dia.
Dia mengaku para generasi muda antusias dengan ini. Antusias terhadap TNI AU itu juga terlihat saat perekrutan siswa sekolah unggulan, yakni Pradita SMA yang ada di Solo.(dal)