Saat ditanyakan apakah sepeda motor diperbolehkan melintas di jembatan layang Simpang Pasar Pagi Arengka? Dadang menyebut, memang seharusnya sepeda motor tidak melintas di sana. Pasalnya, terdapat tikungan dan lebarnya juga tidak terlalu luas.
“Tapi untuk pastinya, akan dilihat dalam sepekan ke depan ini. Jika memang alasannya karena faktor keamanan, maka akan dilakukan rekayasa lalu lintas,” ujarnya.
Sementara itu Wan Thamrin Hasyim mengatakan, jembatan Alamuddin Syah ini merupakan salah satu proyek multiyears (yahun jamak) yang telah dimulai pengerjaannya sejak 2009 lalu dan baru selesai tahun ini. Jembatan ini, selain menjadi jembatan penghubung ekonomi rakyat, juga akan menjadi ikon baru Kota Pekanbaru.
“In sya Allah jembatan ini mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Wan Thamrin juga mengapresiasi mantan Gubri H Arsyadjuliandi Rachman yang telah mewujudkan pembangunan infrastruktur yang ada di wilayah Riau, dan sudah bisa dinikmati masyarakat.
“Sejak 2009 yang lalu dibangun dan mangkrak pada tahun 2012, barulah terwujud pada tahun 2018 dan dinikmati tahun ini. Terima kasih Pak Andi Rachman, yang telah mewujudkan pembangunan di Riau,” ujarnya.
Sementara itu, Andi Rachman (sapaan akrab Arsyadjuliandi) yang hadir pada acara peresmian itu bersyukur dengan telah diresmikannya jembatan dan dua flyover. Ia melanjutkan pembangunan jembatan Alamuddin Syah ini setelah mendapatkan persetujuan dari Kejati, BPKP, BPK dan KPK.
“Alhamdulillah, atas izin Allah SWT, jembatan Alamuddin Syah sudah resmikan setelah sempat terhenti. Saat itu saya berpikir melanjutkan untuk memperlancar arus lalu lintas di Riau. Terutama di Pekanbaru,” ujar Andi Rachman.