Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis, Pemprov Siapkan MoU

Pekanbaru | Jumat, 01 Desember 2023 - 10:20 WIB

Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis, Pemprov Siapkan MoU
SF Hariyanto (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto mengaku telah membuat Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembangunan jembatan Sei Pakning-Bengkalis. MoU tersebut sebagai tindak lanjut setelah adanya ekspose rencana pembangunan jembatan oleh Gubernur Riau Edy Natar Nasution kepada  para kepala daerah di Riau.

“Saya sudah bikin MoU nya, nanti diteken pak Gubernur dengan Bupati Bengkalis,” kata SF Hariyanto.


Ia menjelaskan bahwa dalam kesepakan tersebut akan dijelaskan apa yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten.

“Detail Engineering Design (DED) adalah tanggung jawab Provinsi, sedangkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan pembebasan lahan adalah tanggung jawab Kabupaten,” ujarnya.

Begitu juga dengan Kabupaten Siak, Pemprov Riau juga melakukan kerja sama untuk menunjang jembatan Bengkalis, maka diperlukan pelebaran jalan dari Siak Buton yang dibuat dua jalur.

SF Hariyanto menjelaskan bahwa jalan tersebut merupakan jalan nasional. Untuk pembangunan jalan tersebut, pembebasan lahan akan dilakukan oleh Siak, sedangkan fisik timbunan dilakukan oleh Provinsi, dan aspalnya akan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

“Oleh karena itu diperlukan kerja sama. Karena tanpa kerja sama maka tidak akan mungkin bisa kita lakukan. Namun jika kita punya niat yang baik untuk membangun daerah ini, maka kerja sama penting dilakukan,” terangnya.

Sekdaprov Riau juga optimistis pembangunan jembatan Bukit Batu-Pakning yang diperkirakan panjangnya 6,1 kilometer itu bisa terwujud.

“In Sya Allah saya yakin dan percaya pembangunan jembatan tersebut akan terwujud, siapa pun Gubernurnya, karena designnya kita sudah ada semua,” sebutnya.

Sebelumnya Gubernur Riau Edy Natar Nasution berpendapat, bahwa ada lima alasan mengapa perlu dilakukan pembangunan jembatan tersebut. Pertama, berdasarkan alasan historis. Dikatakan Edy Nasution, Bengkalis merupakan Kabupaten induk pada saat awal Provinsi Riau berdiri dan merupakan kabupaten terluas. Kedua, berdasarkan alasan ekonomis.

“Menurutnya, Pulau Bengkalis ini terkenal dengan komoditas durian yang dikenal dengan sebutan durian bengkalis yang bisa menjadi keekonomian yang sangat terbuka untuk dikembangkan, termasuk khas ikan bengkalis.

Ketiga, adalah alasan strategis. Bengkalis merupakan pulau terluar yang menjadi etalase negara dengan potensi internasional yang besar,” sebutnya.
 
Kemudian alasan kompromistis. Bengkalis merupakan Kabupaten penghasil minyak dan gas (Migas) terbesar di Indonesia, sehingga perlu perhatian pembangunan sejak berdirinya kabupaten ini. Sementara, untuk alasan logisnya, Pulau Bengkalis memerlukan aksesibilitas transportasi yang lebih baik dengan lalu lintas barang dan jasa dari dan ke pulau Bengkalis dengan prasarana jembatan terbaik.

”Jembatan ini akan dibangun dengan panjang 6,1 Km dan bisa jadi jembatan terpanjang di Indonesia,” ujarnya.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook