PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau kembali menerima laporan adanya ayam yang mati mendadak di Kabupaten Kampar, tepatnya di Desa Laboi Jaya, Kecamatan Bangkinang. Setelah dicek di laboratorium, ayam-ayam yang mati mendadak tersebut positif flu burung.
Kepala Dinas PKH Riau Herman melalui Kabid Kesehatan Hewan Faralinda Sari mengatakan, diketahuinya ayam tersebut terkena virus flu burung setelah pihaknya menerima hasil pengecekan di laboratorium BVET Bukittinggi.
"Sudah kami terima hasilnya memang ayam mati di Desa Laboi Jaya itu positif flu burung. Sama dengan ayam mati di Desa Koto Masjid," ujar Faralinda Sari, Jumat (31/3).
Lebih lanjut dikatakannya, dengan kembali adanya ayam yang positif flu burung di Kabupaten Kampar, pihaknya meminta masyarakat untuk dapat lebih waspada. Kemudian, petugas kesehatan hewan juga sudah diminta memberikan sosialisasi kepada masyarakat. "Untuk saat ini, tidak diperbolehkan ada unggas yang keluar dari lokasi ditemukan ayam positif flu burung di Kampar. Ini untuk mengantisipasi penyebaran virus ke daerah lain," ujarnya.
Menurut Faralinda, petugas kesehatan hewan juga sudah diminta memberikan sosialiasi kepada masyarakat, jika menemukan unggas mati mendadak untuk segera melaporkan kepada petugas. Kemudian, terhadap unggas tersebut harus segera dimusnahkan.
"Kalau ada unggas yang mati mendadak, segera laporkan kepada petugas dan dimusnahkan. Pemusnahannya dengan cara didesinfektan, kemudian dibakar di dalam lubang dan ditimbun," sebutnya.
Selain itu, Dinas PKH Riau juga mengirimkan disinfektan kepada para peternak unggas untuk mencegah flu burung. "Karena sudah dinyatakan positif flu burung ratusan unggas yang mati di Kampar maka kami memberikan disinfektan kepada peternak untuk pencegahan," katanya. Lebih lanjut dikatakannya, dengan temuan kasus tersebut, hingga saat ini pihaknya juga terus memonitor kasus flu burung, dan melakukan pencegahan agar tidak menular ke 11 kabupaten/kota lainnya di Riau.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat menjalankan biosekuriti di wilayah kandang, mulai dari pembatasan lalu lintas orang dari luar, menempatkan cairan desinfektan di wilayah masuk awal peternakan. "Penggantian baju setiap masuk dan keluar kandang dan langsung dicuci setiap harinya sampai dengan pembersihan kandang dan penyemprotan desinfektan yang berkala," sebutnya.
Untuk ibu rumah tangga yang berbelanja ke pasar untuk membeli ayam, jaga kebersihan personal, dengan cara mencuci baju yang digunakan dari pasar, cuci tangan dan peralatan yang digunakan untuk menangani produk unggas dengan sabun.
‘’Namun, jangan khawatir untuk mengkonsumsi ayam dan produknya, karena tidak menular melalui cara dikonsumsi. Yang perlu dikhawatirkan adalah sekresi/cairan/lendir atau kotoran dari ayam yang menempel pada produk unggas,’’ ujarnya.
"Virus Avian Influenza mati ketika dipanaskan pada suhu 80 derajat Celcius selama minimal 2-10 menit. Selama produk unggas dimasak secara sempurna, tidak perlu khawatir tertular. Periksakan ke dokter, jika ada anggota keluarga yang mengalami demam atau gejala flu, setelah ada kontak dengan unggas," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan (Disbunak Keswan) Kampar Ali Sabri melalui Kabid Kesehatan Hewan drh Deyus Herman kasus kematian unggas mati mendadak di Desa Laboi Jaya, Kecamatan Bangkinang merupakan kasus pada pertengahan Februari lalu, sama kejadian unggas yang mati mendadak di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar. "Tetapi hasil labor dari laboratorium Veteriner Bukittinggi baru keluar. Bukan kasus baru. Kasusnya sama terjadi Koto Masjid tetapi hasil labornya baru keluar," jelas Deyus Herman Jumat (31/3).
Deyus Herman menambahkan, langkah yang dilakukan pihak Disbunak Keswan adalah melakukan observasi ke lapangan. Kemudian bekerja sama dengan pihak puskesmas. "Kita juga melakukan antisipasi dengan melakukan penyemprotan kandang unggas dan melakukan vaksinasi. Sejauh ini belum ada ditemukan kasus yang baru," tegas Deyus Herman.
Deyus Herman mengatakan Pj Bupati sudah mengeluarkan surat edaran terkait hal ini. Surat edaran menungggu ditanda tangani Pj Bupati. "Surat edarannya sudah sama Pak Kadis," jelas Deyus Herman.(sol/kom)