Gapki Gagas Bangun 1.000 Rumah untuk Pekerja Sawit

Riau | Kamis, 01 April 2021 - 10:30 WIB

Gapki Gagas Bangun 1.000 Rumah untuk Pekerja Sawit
Ketua Gapki Cabang Riau Jatmiko K Santosa menandatangani nota kesepakatan untuk pembangunan rumah bagi pekerja sawit di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Rabu (31/3/2021). (ABU KASIM/RIAU POS)

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Riau melalui Aksi Bersama Gapki, BP Jamsostek, BNI, Serikat Pekerja dan Serikat Buruh Riau menggagas pembangunan 1.000  unit rumah untuk pekerja sawit di Riau yang berlangsung di Hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu (31/3).

Aksi bersama yang ditandai dengan penandatanganan kerja sama, antara Serikat Pekerja, Serikat Buruh Riau, BP Jamsostek dan BNI serta Gapki Cabang Riau yang disaksikan Gubernur Riau H Syamsuar serta Kadisnakertrans Riau Jhonli, Kadisbun Riau Zulfadli dan perusahaan perkebunan yang tergabung dalam organisasi Gapki Riau maupun non-Gapki berlangsung lancar.


Ketua Gapki Riau Jatmiko K Santosa mengatakan, dari

hasil konsultasi bersama Gubri dan juga pengusaha serta serikat pekerja  dn lainnya untuk memikirkan kesejahteraan pekerja sawit di Riau. Makanya gagasan itu diwujudkan melalui kegiatan aksi bersama dan komitmen bersama untuk memikirkan nasib pekerja sawit Riau.

Tentunya kata Jatmiko,  dari seluruh yang terlibat dalam kegiatan ini dapat berjalan dengan baik. Karena tujuan dari kegiatan ini agar terjadi hubungan industrial yang harmonis dan pihaknya berencana membangun rumah untuk pekerja sawit.


‘’Kalau pekerja sejahtera tentu akan meningkatkan produksi perusahaan juga. Jadi kedua belah pihak diuntungkan. Tentu ini langkah maju dan sangat baik sekali. Karena selama ini ada anggapan antara perusahaan dan serikat pekerja selalu tidak ada titik temu dalam menyejahterakan karyawan pekerja sawit,’’ ujarnya.

Jatmiko juga mengatakan, pekerja merupakan faktor yang menentukan produksi dari perusahaan, makanya karyawan harus diberlakukan dengan baik dan program rumah untuk pekerja ini, baru pertama di Riau dan kerja sama semua pihak yang sudah membuat komitmen bersama dapat dijalankan sesuai rencana.
Ia mengatakan, penandatanganan kerja sama  bersama Serikat Pekerja dan Serikat Buruh Riau gunanya  untuk menjaga hubungan yang baik di industri kelapa sawit. Rencana pembangun rumah pekerja buruh sawit untuk tahap awal ini 100 rumah dan selanjutkan akan diperbanyak lagi.


Jatmiko mengharapkan, agar pemerintah turut serta dalam memberikan dukungan bagi pengusaha perkebunan sawit untuk bisa mewujudkan rencana pembangunan perumahan bagi pekerja sawit yang ada di Riau.
Gubri H Syamsuar menyambut baik dengan terselenggaranya kegiatan aksi bersama dan diharapkan ini dapat terealisasi sesuai yang diharapkan bersama-sama. Tentunya kegiatan ini saling menguntungkan antara perusahaan dan juga karyawan.


‘’Melalui program perumahan untuk karyawan sawit ini sangat kami dukung. Mudah-mudahan tidak hanya taget 1.000 rumah untuk pekerja sawit saja, tapi harus lebih dari itu. Karena target pemerintah untuk penyediaan rumah bagi pekerja sektor perkebunan ini sangat baik sekali,’’ ujarnya.
Ia menyebutkan, sektor perkebunan di Riau memiliki potensi yang sangat besar, karena Riau merupakan daerah yang memiliki luas lahan perkebunan khususnya kebun kelapa sawit terluas secara nasional.

Tentunya Gubri mengharapkan, agar tidak terjadi ketimpangan antara pengusaha dan juga pekerjanya. Karena yang terjadi saat ini ketimpangan yang sangat jauh terjadi, di mana para pekerja hidupnya susah dan tidak memiliki rumah sampai mereka di usia pensiun nantinya.

‘’Tentunya upaya ini kami akan membantu untuk mewujudkan komitmen bersama agar pekerja sektor perkebunan juga ikut sejahtera,’’ harapnya.

Ia juga menyebutkan, kegiatan aksi bersama ini merupakan gagasan bersama,  meski Gapki Riau belum menghimpun seluruh pengusaha perkebunan sawit yang ada, namun pihaknya mengimbau agar perusahaan dapat berhimpun di Galki. Karena ini adalah untuk kerja sama antara pemerintah dan pengusaha.

‘’Kami sebagai pemerintah dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pengusaha. Karena Riau sebagai pengahil sawit  terbesar secara nasional di Indonesia. Bahkan pertumbuhan ekonomi di Riau juga dipengaruhi sektor perkebunan khususnya kelapa sawit,’’ jelasnya.

‘’Bahkan imbas pandemi Covid-19 ini cukup berat, namun pertumbuhan ekonomi Riau yang sempat monis 1,1 persen atau terkecil di Indonesia, turut diwarnai oleh sektor perkebunan sawit yang harga sawitnya masih bagus,’’ ujarnya.(ksm)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook