DUMAI (RIAUPOS.CO) - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Dumai semakin meluas. Menurut data yang dirangkum BPBD Kota Dumai total lahan yang terbakar hingga Kamis (28/2) sudah mencapai 90 hektare. Padahal pada Rabu (27/2) saat rapat evaluasi penanganan karhutla di Kota Dumai lahan yang terbakar sekitar 76 ha. Meluasnya karhutla itu diakui Kepala BPBD Kota Dumai, Afrilagan. Bahkan ia mengatakan ada titik baru yang terbakar.
“Ada beberapa titik yang luas lahan yang terbakarnya tertambah seperti titik di Jalan Parit Sadak, Jalan Batu Bintang, Jalan M Yusuf dan ada titik baru di jalan Meranti Darat,” ujar Afrilagan, kemarin.
Ia mengatakan saat ini tim terpadu terus melakukan upaya pemadaman di beberapa titik. Bahkan ada beberapa titik yang sudah padam seperti di Teluk Makmur, Jalan Soekarno-Hatta Bukit Batrem dan beberapa titik lainnya.
Ia mengatakan ada titik yang cukup sulit dihadapi tim gabungan. Yakni Jalan Rimbun Jaya Lubuk Gaung. Lahan ini sudah terbakar sekitar 10 ha. Kesulitannya akses jalan terputus dan hanya bisa dilalui roda dua menuju ke lokasi karhutla. Sehingga mobil tidak bisa masuk untuk membawa alat.
Kendati sudah banyak titik api yang sudah padam, pihaknya terus melakukan pendinginan, karena masih terdapat potensi munculnya api dikarenakan kondisi angin kencang dan panas yang mencapai suhu 32 derajat celsius.
Dandim 0320/Dumai Letkol Inf Horas Sitinjak mengatakan sejauh ini tim gabungan sudah bekerja dengan maksimal. Namun harus punya strategi. Yakni satu komando.
“Evaluasi dilakukan bukan untuk menjatuhkan salah satu pihak. Saya yakin semua sudah all out, namun jika tidak satu komanda ada sasaran yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan target,” ujarnya.
Gratiskan Biaya Kesehatan Korban Asap
Banyaknya korban yang terjangkit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Riau akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) memancing keprihatinan banyak pihak. Banyak kalangan meminta pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk penanganan karhutla dan para korbannya.