Gerindra Anggap Kasus Mahar Politik Sandiaga Selesai

Politik | Minggu, 26 Agustus 2018 - 17:06 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) belum mendapat gambaran tentang tuduhan mahar politik terhadap Sandiaga Uno. Dua kali upaya meminta keterangan terhadap Andi Arief selaku pihak yang menginformasikan adanya mahar politik itu selalu gagal. Meski demikian, Bawaslu akan mengirim panggilan ketiga.

Ya, Bawaslu tetap bersikukuh memanggil Andi setelah menyatakan absen dalam panggilan kedua. Pemeriksaan dijadwalkan Senin (27/8). ’’Untuk memberikan sebuah kepastian, keterangan Andi Arief kami perlukan,’’ terang Ketua Bawaslu Abhan seusai diskusi di Bawaslu.

Baca Juga :SMAN 1 dan Bawaslu Dumai Raih Penghargaan KI Riau

Menurut Abhan, pemanggilan oleh Bawaslu bisa sampai tiga kali. Karena itulah, pemeriksaan Andi ditunda Senin depan. ’’Beliau yang publish ke publik, beliau juga yang memberi penjelasan,’’ tambahnya.

Menanggapi sikap Bawaslu itu, parpol-parpol pengusung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno protes. Mereka mempertanyakan mengapa tuduhan mahar politik kepada Sandiaga masih dilanjutkan. Menurut mereka, para pihak sudah sepakat untuk tidak memperpanjang persoalan tersebut.    

Sabtu (24/8) Ketua Bidang Advokasi Partai Gerindra Habiburokhman mendatangi Bawaslu. Dia hendak mengklarifikasi proses penanganan yang dilakukan Bawaslu terhadap perkara tersebut. ”Kok sepertinya seenaknya saja’’ terangnya.

Dia menilai Bawaslu tidak menegakkan aturan dengan memanggil Andi Arief lebih dari dua kali. Sebab, itu berpotensi menyebabkan penanganan kasus berlarut-larut dan ”digoreng” pihak lain. ”Tujuannya, mendiskreditkan Prabowo-Sandiaga,” lanjutnya.

Habiburokhman juga meyakinkan bahwa kasus tersebut tidak akan terbukti. Pasalnya, mahar politik yang disebut-sebut itu memang tidak ada. Bahkan, Habiburokhman mengaku sudah berkomunikasi secara personal dengan Andi. Hasilnya, Andi justru mempertanyakan adanya pihak-pihak yang berusaha memanfaatkan kasus tersebut. ’’Kok nafsu banget sih, gue udah nggak nyaman,’’ tutur Habiburokhman yang menirukan Andi.

Secara internal, lanjut Habiburokhman, persoalan antara pihaknya dan Andi Arief sudah klir. Kegaduhan justru muncul dari pihak luar. ”Seharusnya si pelapor yang membuktikan bahwa Sandiaga memang memberi mahar. Jangan dibalik-balik, kami yang membuktikan bahwa tidak ada mahar,’’ tambahnya.

Di tempat terpisah, Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menjelaskan bahwa Andi memang belum bisa memenuhi undangan Bawaslu. Sebab, Andi sedang menemani ayahnya yang sedang sakit di Lampung. ”Ayahnya sudah sangat sepuh,” terang dia.

Menurut Jansen, Andi sebenarnya pernah menawarkan opsi kepada Bawaslu dalam memberikan keterangan. Yaitu, dengan video call, keterangan tertulis, atau memberikan keterangan melalui Bawaslu Lampung. Namun, Bawaslu tidak menerima opsi yang diajukan Andi.

Jika Andi dipanggil lagi pada Senin, Jansen ragu dia bisa hadir. Sebab, rekannya itu masih mendampingi ayahnya yang sakit. Dia belum bisa memastikan kapan koleganya tersebut bisa memenuhi undangan Bawaslu.

Terkait mahar politik yang dilaporkan ke Bawaslu, Jansen meminta ada identifikasi pelapor. Apalagi, alumnus Universitas Airlangga itu mendengar kabar bahwa pelapor punya afiliasi ke kubu lawan politik pengusung paslon Prabowo-Sandi. Jika itu benar, dia minta kubu seberang tidak mencampuri urusan rumah tangga orang. ”Urusi saja kasus kardus durian,” ucap Jansen.(byu/lum/c10/fat/das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook