"Saya dengar belum lama ini justru mengancam untuk melakukan mogok
massal. Hal ini kan seharusnya tidak perlu dilakukan. Berikan pelayanan
terbaik kepada konsumen, apalagi ini menjelang lebaran," paparnya.
Sementara itu, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono menyebut, manajemen berkomitmen penuh dalam mendukung upaya pemberantasan terorisme.
Perusahaan akan memberikan sanksi tegas jika ada karyawannya yang kedapatan mendukung aksi terorisme.
"Pada
kesempatan ini, Garuda Indonesia juga menyampaikan komitmen dan
dukungannya terhadap upaya seluruh pihak dalam upaya pemberantasan
terorisme. Tentunya sekiranya ditemukan indikasi karyawan yang terlibat
aktivitas tersebut, perusahaan akan memberikan sanksi tegas," katanya.
"Garuda Indonesia juga secara rutin melakukan screening berkala terhadap karyawan serta pilot dan awak kabin, khususnya mengenai hal-hal yang terkait dengan komitmen safety operasional penerbangan," tutupnya. (aim)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama