JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pemungutan suara di luar negeri akan berlangsung lebih awal daripada di Indonesia. KPU sudah mendapatkan jadwal dari seluruh kantor perwakilan Indonesia yang berjumlah 130. Baik kedutaan maupun konsulat jenderal. Mayoritas pemilih luar negeri terkonsentrasi di Benua Asia.

Komisioner KPU Viryan Azis menjelaskan, DPT luar negeri terakhir yang ditetapkan KPU berjumlah 2.058.191 pemilih. ’’Mayoritas menggunakan sarana pos,’’ terangnya seperti dikutip dari JPG, Sabtu (22/12). Jumlahnya mencapai 813.770 pemilih atau 39,5 persen. Sisanya, komposisi pemilih lewat TPS luar negeri maupun kotak suara keliling relatif sama, sekitar 30 persen.

Dari keseluruhan pemilih yang terdata, lebih dari separo berada di Malaysia. Kedubes RI di Kuala Lumpur dan lima KJRI di seantero Malaysia mencatat, ada 1.104.556 pemilih atau 53,67 persen dari total pemilih. Jumlah pemilih yang berada di Benua Asia lebih besar, mencapai 1.871.116 orang atau 90,9 persen. Selebihnya tersebar di Amerika, Eropa, Afrika, serta Australia dan Oseania.

Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi menjelaskan, pemungutan suara di luar negeri dijadwalkan pada 8–14 April. Setiap kantor perwakilan sudah menetapkan tanggal pemungutan suara. ’’Negara-negara Timur Tengah rata-rata mengambil tanggal 12 karena hari libur mereka setiap Jumat,’’ terangnya.

Selain itu, ada yang menetapkan pemungutan suara pada Sabtu (13/4). Mayoritas kantor perwakilan menetapkan pemungutan suara pada 14 April karena di hampir semua negara, Minggu menjadi hari libur reguler. Seluruh logistik, kecuali surat suara, akan diupayakan dari tiap-tiap perwakilan. Sementara itu, surat suara akan dikirim dari Indonesia.

Pramono menambahkan, pada pemilu kali ini KPU menargetkan partisipasi pemilih di luar negeri minimal 50 persen. Pihaknya sudah berupaya agar suara tidak sah di luar negeri semakin berkurang. Caranya, KPU menggencarkan sosialisasi tentang cara memilih menggunakan masing-masing metode.(byu/c7/fat/das)