Dengan masih menduga-duga atas beredarnya kopian tersebut, masih dikatakan dosen Fisipol Unri tersebut, sekarang memang agak susah. Karena hanya bisa menduga-duga. Jadi bisa benar dan salah, akhirnya yang terjadi adalah blunder. Ia yakin ARB tidak akan mempertaruhkan nama besarnya untuk persoalan yang terjadi di Riau seperti sekarang.

“Karena ARB sekarang masih merekonsiliasi kondisi yang ada di tubuh partainya. Tak mungkin ingin mencederai integritas yang sudah dibangun. Jadi harus dipastikan dulu bahwa ini adalah dokumen resmi, sehingga bisa membahas di atas data. Tunggu saja waktunya sampai informasinya jelas,” tutup Saiman.

Beredarnya kopian Surat Keputusan (SK) DPP Golkar dengan nomor 330/Golkar/XI/2015, tertanggal 6 November terkait penunjukan Septina Primawati Rusli tersebut hingga 11 November kemarin belum diketahui pihak DPD Golkar Riau. Setelah ditanya intens tiga hari terakhir, Plt Ketua DPD I Partai Golkar Riau H Arsyadjuliandi Rachman tampak masih enggan berkomentar.

“Biar aja diproses Golkar, itu urusan DPP,” singkatnya.(egp)