"Ketika incumbent disodorkan kembali ternyata penerimaan masyarakat tidak sebagus yang dulu, mungkin itu jadi pikiran partai-partai politik, ya," katanya.
Dia menerangkan, angka penerimaan masyarakat sangat penting bagi parpol dalam menentukan tokoh yang akan diusung dalam kontes politik. Terlebih, kompetisi itu sekelas Pilpres.
Yang terpenting, kata dia lagi, perlu dicermati juga bahwa dukungan bagi petahana untuk maju masih sebatas dukungan verbal atau tanpa penugasan resmi dari satu partai pun.
"Toh selama ini kan parpol yang sudah medeklarasikan cuma verbal juga, tidak ada SK, tidak ada hitam di atas putih," tandasnya. (rus)
Sumber: RMOL
Editor: Boy Riza Utama