Jangan Politisasi Tempat Ibadah, Jaga Situasi Kondusif Jelang Pemilu 2019!

Politik | Sabtu, 16 Februari 2019 - 19:52 WIB

"Kalau pemilu berjalan dengan mencekam dan menakutkan lantas ke depan siapa yang akan meneruskannya nanti," tuturnya.

"Saya ingin penerus-penerus saya dan bapak ibu semua menikmati Indonesia yang tenteram, bagaimana yang diwariskan bapak dan ibunya dilanjutkan seperti bisa ke masjid dengan berbahagia," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Harry juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menghindari berita bohong alias hoaks. "Tinggalkan (hoaks), jangan percaya adanya hoaks. Tinggalkan berita bohong," pungkas mantan Kapolresta Depok itu.

Senada, Ketua GMMI Muhammad Yuda Pratama menyatakan bahwa pihaknya akan terus menggelorakan semangat untuk memerangi politisasi tempat ibadah, berita hoaks, radikalisme dan ujaran kebencian di seluruh penjuru Indonesia.

"Kami berkomitmen akan terus melakukan kegiatan deklarasi tolak politisisasi tempat ibadah, berita hoaks dan radikalisme se Indonesia," tegas Yuda.

"Insyaallah sebagai generasi muda yang peduli dengan keutuhan bangsa, kami akan mempererat keutuhan bangsa," lanjutnya.

Komandan Kodim 0501 Jakarta Pusat, Letkol Inf Wahyu Yudhayana mengajak masyarakat untuk lebih mengedepankan rasa bijaksana dalam menyikapi perbedaan tersebut. "Harus bijaksana menyikapi perbedaan untuk menghargai para pejuang kita. Bagaimana perjuangan para tokoh agama untuk kesampingkan perbedaan itu. Tapi kenapa setelah kita merdeka malah kita persoalkan perbedaan itu," tuturnya.

Letkol Wahyu menambahkan, tidak hanya berada di antarsuku dan bangsa saja, bahkan di dalam satu agama tertentu pasti ada perbedaan terjadi. Dan lagi-lagi dia katakan itu hal yang wajar. "Enggak usah beda agama, satu agama saja pasti berbeda. Itu lumrah," pungkasnya. (adk/jpnnjpg)

Baca Juga :Mengenal Kearifan Budaya Lokal Masyarakat









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook