JAKARTA (RIAUPOS.CO)----- Budayawan Ridwan Saidi menilai, penetapan sejumlah orang dari kubu pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno sebagai tersangka, menunjukkan ketakutan petahana.
Terbaru, Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma’arif ditetapkan sebagai tersangka dugaan pelanggaran kampanye di luar jadwal.
"Tangkap sana tangkap sini, orang enggak jelas kesalahannya. Katanya kampanye awal, padahal banyak orang kampanye awal enggak diapa-apain. Ini psikologi orang yang mengerti akan kalah. Rezim sekarang takut," ujar Ridwan pada diskusi yang digelar Seknas Prabowo-Sandi di Jakarta, Selasa (12/2).
Menurut Ridwan, Slamet tak seharusnya ditetapkan sebagai tersangka. Apalagi ancaman hukuman kasus dugaan pelanggaran kampanye di luar jadwal, tidak sampai tujuh bulan kurungan penjara.
"Misalnya Slamet Maarif ditangkap, PA 212 kan tetap jalan juga, karena ada banyak kader. Jadi, terimalah pada pertandingan ada kalah dan menang, enggak usah bertindak seperti ini," ucapnya.
Ridwan mengingatkan, penetapan Slamet sebagai tersangka hanya akan mencoreng wajah demokrasi di Indonesia, terutama di mata internasional.