“Dua pertiga itu sekitar 290 sampai 300 ribu personel. Jadi ancaman tetap tidak bisa kita kesampingkan, karena tetap ada,”imbuhnya.

Polri mengerahkan 180 ribu personel untuk mengamankan pilkada serentak hari ini (9/12). Ratusan ribu personel itu dikerahkan ke sejumlah daerah rawan konflik dalam pilkada. Di antaranya Papua, Papua Barat, Bengkulu, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Sesuai data Polri setidaknya ada 15 kejadian menonjol terkait pilkada yang terjadi sepanjang juli hingga November. Seperti, penganiayaan, pembakaran dan perusakan.

“Tempat yang terjadi peristiwa menonjol ini yang menjadi prioritas penjagaan penyidik,” ujarnya.

15 peristiwa menonjol itu tersebar di sejumlah dari Papua hingga Jawa Barat. Namun, dengan pengerahan personel, maka diharapkan antisipasi bisa dilakukan.

“Pencegahan menjadi yang utama,” ujarnya.

Dia berharap, masyarakat juga turut serta dalam menjaga keamanan. Terutama, bila melihat terjadinya pidana yang terkait pilkada, seperti upaya mempengaruhi pemilih dengan memberikan uang.

“Kalau ada yang bagi-bagi uang, laporkan ke petugas. Tentunya akan sangat membantu,” jelasnya.